LEBAK – Sebanyak 161 Kepala Keluarga (KK) warga di Desa Mekarsari, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak Banten belum memiliki Kilometer Watt hour (KWh) sehingga untuk kebutuhan aliran listrik, warga masih menyambung kabel dari tetangga maupun saudaranya dengan jarak puluhan meter.
“Ya, kalau didesa kami sih masih ada sebanyak 161 keluarga yang saat ini belum memiliki KWh listrik untuk kebutuhan listrik dirumahnya. Dan rata-rata, mereka dari keluarga kurang mampu, untuk saat ini guna memenuhi kebutuhan listrik untuk menerangi rumahnya terpaksa masih menumpang dari rumah tetangga maupun dari rumah saudaranya,” Ujar Umar, Sekdes Pemerintahan desa Mekarsari, Kamis (15/11/2018).
Menurutnya, setiap tahun pihak desa selalu mengajukan bantuan tersebut ke Dinas pertambangan dan Energi (Distamben) baik itu Provinsi maupun Kabupaten melalui program Listrik masuk Desa atu KWh gratis bagi warga tidak mampu.
“Dulu pernah ada dari Distamben Provinsi Banten yang datang kelokasi untuk mengecek ke rumah-rumah warga,” terangnya.
Bahkan, jelas Umar, dari Distamben itu telah melakukan pengukuran ke tiap-tiap rumah dan berjanji akan segera merealisasikan kebutuhan warga. Namun, hingga saat ini bantuan tersebut tidak kunjung datang.
“Saya berharap agar pemerintah melalui Distamben Provinsi Banten untuk segra memberikan bantuan KWh listrik bagi masyarakat di desa Mekarsari yang kurang mampu,” pintanya.
Sukri, warga Kampung Pasir Makam, Desa Mekarsari menuturkan, hingga saat ini untuk menerangi rumahnya terpaksa masih menumpang dari saudaranya yang memiliki KWh dengan cara menyeting atau menyambung. Hal ini, selain biaya untuk pemasangan KWh cukup mahal, ia juga mengaku tidak memiliki uang untuk memasang KWh pribadi. Apalagi pekerjaan sehari-harinya ia hanya sebatas buruh serabutan yang penghasilanya sangat minim.
“Jangankan untuk biaya pemasangan Listrik untuk kebutuhan makan sehari-hari saja kewalahan. Untuk itu, saya berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan penyambungan pemasangan Listrik KWh gratis,” katanya. (Ali/Bud /yaris)