LEBAK – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) rawat inap Kecamatan Maja menggelar deklarasi Temukan Putuskan Rantai Tuberculosis (Tempur-TB), di Aula kantor Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Rabu (19/12/2018).
Gelaran Deklarasi Tempur TB tersebut dihadiri, Kepala Puskesmas Maja dr. Jauhari Assukri. HSB, Camat Kecamatan Maja H. Abdul Rohim, Danramil 0303 Maja Kapten Inf. Agus Salim, Kapolsek Maja Kompol Nono Karsono, serta para Kader Posyandu dan para Kepala Desa se-Kecamatan Maja.
Kepala Puskesmas Maja, dr. Jauhari Assukri HSB mengatakan, pihaknya membuat inovasi Tempur TB ini dasarnya melihat hasil capaian program di tahun 2016 ternyata capaian program TB atau TBC (Tuberculosis) masih rendah.
“Selaku Puskesmas, kita membuat inovasi ini tujuannya adalah untuk mengaitkan, mencapai target menemukan penderita penyakit TBC diwilayah kecamatan Maja,” ungkapnya.
Menurutnya, program Tempur TB ini bersifat pemberdayaan masyarakat dan Puskesmas hanya fasilitator. Pihaknya membentuk kader-kader TB yang sudah ditentukan ketua dan para anggotanya.
“Tatanan kerja beliau adalah menemukan gejala-gejala penyakit TB di masyarakat, memberitahukan ke grup TB di puskesmas. Dan tim puskesmas akan datang ke lokasi pasien yang di suspect berpenyakit TB. Jadi, bisa jemput bola bisa juga langsung datang ke puskesmas,” terangnya.
Ia menjelaskan, dalam perjalanan yang sudah berjalan selama 6 bulan dengan Tempur TB ini pada tahun 2017 mencapai 45 persen. Sementara tahun 2018 berjalan 6 bulan mencapai 55 persen. Jadi yang diobati di puskesmas, pasien suspect sebanyak 374 orang sampai tanggal 15 Desember.
“Yang sudah diobati sudah 84 orang pasien dengan target 150. Berarti capaian sekitar 56 persen, itu baru berjalan 6 bulan bagaimana kalau setahun, Insha Allah tercapai,” tandasnya.
Ditambahkan Jauhari, pasien-pasien diluar kecamatan Maja itu berobat di puskesmas Maja, seperti dari kabupaten Serang, Tangerang dan Bogor. Pihaknya berharap Puskesmas rawat inap Maja ini, bisa dijadikan suatu inovasi di tingkat Kabupaten.
“Ini berdasarkan hasil Rakernas Kesehatan tahun 2018 adalah eliminasi penyakit TBC. Dengan ini Saya meminta kepada Dinas Kesehatan kabupaten Lebak, inovasi Tempur TB ini menjadi inovasi ke tingkat Kabupaten,” pintanya.
Sementara itu, Camat Kecamatan Maja H. Abdul Rohim mengapresiasi Puskesmas Maja terhadap Inovasi Tempur TB. Kegiatan ini sangat positif untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat terutama yang mengidap penyakit TB atau TBC.
Pihaknya berharap dengan kegiatan ini, bukan hanya menjadi salah satu kegiatan seremonial, namun harus dilaksankan dengan baik dalam rangka memberantas penyakit TB di masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesmas rawat inap Maja yang telah mempelopori kegiatan Deklarasi Tempur TB ini. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Untuk diketahui, Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkatTbc), atau Tb (singkatan dari “Tubercle bacillus”) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya. (Ali/Bud/Yaris )