LEBAK – Jembatan gantung penghubung tiga kampung di desa Pasirkacapi, kecamatan Maja, kabupaten Lebak kondisinya rusak berat.
Pantauan dilapangan, jembatan gantung sepanjang 22 meter, lebar 2 meter diatas sungai Cicinta ini merupakan jalan alternatif penduduk desa setempat yang menghubungkan ke kampung Pasirkacapi, kampung Ciuber dan kampung Pasirjaran.
Kondisi jembatan ini terpantau rusak berat dan tak terawat. Alas kayu dari papan yang membentang nampak rapuh dan sebagian bolong. Sontak, dengan kondisi jembatan gantung seperti ini membuat khawatir dan dikeluhkan warga yang setiap hari dilintasinya.
Menurut warga setempat, jembatan gantung beralaskan dari kayu papan tersebut, dahulu dibangun pada tahun 2013 melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM) Mandiri Pedesaan. Meski kondisi jembatan sudah rusak dan sangat membahayakan bagi penggunanya. Namun, hingga saat ini warga masih menggunakannya.
“Tidak ada pilihan bagi masyarakat, jembatan ini jalan alternatif yang yang setiap harinya digunakan. Saat ini kondisinya sudah rusak parah,” kata Badru, salah seorang warga desa Pasirkacapi, Selasa (1/1/2019).
Ditambahkan Badru, sebagian bantaran jembatan yang menggunakan papan sudah banyak yang bolong-bolong. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Lebak dalam hal ini Dinas PUPR, baik Kabupaten maupun Provinsi untuk membangun jembatan tersebut dengan jembatan permanen.
“Kami sudah berusaha secara maksimal agar jembatan dapat di lalui dengan cara mengganti papan yang rusak, namun tidak tahan lama. Untuk itu, kami berharap pemerintah membangun jembatan gantung ini dengan jembatan permanen,” pintanya.
Sementara itu, Ketua BPD desa Pasirkacapi, Kadik mengaku, jembatan gantung yang kondisinya rusak berat, hingga saat ini belum pernah mendapatkan perbaikan dari pemerintah.
“Guna kenyamanan dan keselamatan warga pengguna yang setiap harinya melintasi jembatan ini. Kami meminta agar dinas terkait untuk segera memperbaiki jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan ini,” imbuhnya. (bud/ali/yaris)