LEBAK – Sebanyak 35 Bintara dan Perwira Jajaran Kodam III Siliwangi mengikuti Penataran Latihan Pertempuran Hutan Tersebar di Depo Pendidikan Latihan dan Pertempuran, di Puslatpur Ciuyah, kecamatan Sajira, kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (23/2019).
Gelaran kegiatan yang dibuka langsung oleh Komandan Resimen Induk Daerah Militer (Danrindam) Kodam III/Siliwangi Kolonel Inf Indarto Kusno Hadi, SIP. SH. MH ini bagian dari Penataran Lat Kaderisasi Pertempuran Hutan Tersebar di jajaran Kodam III Siliwangi tahun anggaran 2019.
Danrindam Kodam III/Siliwangi Kolonel Inf Indarto Kusno Hadi mengatakan, penataran lat kader diikuti 35 orang prajurit yang sudah dipilih dari satuan masing-masing di jajaran Kodam III Siliwangi sebagai kader pelatih untuk dijadikan pelatih di kesatuannya masing-masing.
“Bintara dan perwira pilihan dari kesatuan masing-masing di jajaran Kodam III, digodok mengikuti latihan pertempuran hutan. Untuk dijadikan kader pelatih, jadi nanti mereka, begitu ke kesatuan merekalah pelatihnya di kesatuan masing-masing,” ujarnya usai membuka Penataran Lat Kaderisasi.
Ia menjelaskan, para bintara dan perwira sampai ke Dodiklarpur meningkatkan kemampuan latih. Khususnya pelatihan pertempuran hutan.
“35 orang ini tidak hanya menguasai materi tapi hutan dan semak belukar. Tujuh orang Perwira dan Bintara digodok harus menyatu dengan alam, hutan, rawa dan gunung harus mumpuni diarahkan bisa gerilya bisa bertempur di hutan,” imbuhnya.
Selama satu bulan lamanya, ungkap Kolonel Inf Indarto, mereka akan diberi kemampuan bertempur. Disitu ada 10 kemampuan teknik bertempur di hutan kemusian dua teknik dan patroli.
“Sehingga mereka bisa melaksanakan perang gerilya di hutan apabila diperlukan. Adapun peserta penataran, disitu sudah seleksi mampu dan menguasai untuk ditingkatkan menjadi mahir dan diantara mereka mungkin sudah mahir,” pungkasnya.
Sementara itu, Komandan Dodiklatpur Ciuyah Letkol Herry Indriyanto menuturkan, jumlah peserta terlibat dalam penataran sebanyak 50 orang. Sebanyak 35 orang peserta penataran dan 15 orang pelatih. Titik berat latihan disini lebih ditingkatkan tentang kemampuan individu atau kemampuan kecil.
“Sehingga diharapkan dengan kelompok-kelompok kecil bisa memiliki kemampuan menyerang menggigit kelompok musuh. Mereka sebagai kader untuk melatih di kesatuannya,” katanya. (bud/yaris)