LEBAK – Puluhan warga di Desa Asem, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, berduyun-duyun mengantri untuk membeli Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang digelar di Desa setempat, pada Jumat 10 Mei 2019.
Kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak tersebut guna menstabilkan harga Sembako selama bulan suci Ramadhan yang cenderung naik karena meningkatnya permintaan pasar.
Pantauan dilapangan, warga yang didominasi oleh kaum perempuan ini antusias rela mengantri untuk mendapatkan sembako murah. Sejumlah komoditas utama kebutuhan sehar-hari yang ditawarkan seperti, minyak goreng, tepung dan gula pasir, habis diserbu warga.
Marni (40) salah seorang warga Desa Asem mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah yang diadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak ini. Terlebih harga bahan pangan yang dijual lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran.
“Lebih murah pak, lumayan bisa menghemat uang belanja jadinya. Saya sangat berharap kegiatan seperti ini kembali digelar dan produk yang dijualnya lebih lengkap lagi,” katanya.
Sementara itu, Kasi Pengembangan Usaha Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak, Agus Reza mengatakan, pihaknya mengadakan Operasi Pasar Murah Ramadhan ini di beberapa titik, diantaranya di Kecamatan Cibadak.
“Untuk gebyar pasar murah itu sendiri kita akan melaksanakannya pada 21 Mei 2019 yakni, di Alun-alun Rangkasbitung. Komoditi yang dijual itu yakni, daging, bawang merah, bawang putih dan yang lainnya kita akan jual disana,” ujarnya.
Agus menambahkan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan para pelaku usaha termasuk ritel-ritel dan waralaba.
“Kalau untuk di kecamatan-kecamatan kita hanya menjual empat komoditas saja yaitu, minyak, gula pasir, tepung terigu dan beras. Sedangkan untuk telur di setiap Kecamatan tidak akan menjual karena risikonya besar karena mudah pecah,” imbuhnya.
Dijelaskan Agus, untuk mengenai batasan atau kuota di setiap kecamatan, pihaknya membagi rata seribu kuota di setiap kecamatan.
“Kalau masalah harga jelas kita dibawah harga pasar seperti minyak goreng kita hargai Rp9.000, sedangkan HET seharga Rp12.500. Terus untuk harga gula pasir dijual seharga Rp10.000, tepung terigu dijual seharga Rp5.000, dan harga beras kita jual Rp30.000 per bungkus yang isinya 5 kg,” pungkasnya. (bud/yaris)