PANDEGLANG – Sebanyak 108 ahli waris dari 117 korban bencana mendapatkan santunan ahli waris dari Kementerian Sosial (Kemensos) masing-masing sebesar Rp15 juta.
Penyerahan tersebut secara simbolis oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, R Harry Hikmat, Rabu (26/06) di Pendopo Pandeglang.
Menurut Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, R Harry Hikmat, santunan ahli waris ini untuk meringankan para korban tsunami di Kabupaten Pandeglang yang tetjadi pada 22 Desember tahun lalu.
“Musibah tidak ada yang tau kapan terjadi, apalagi wilayah selat sunda ini berada di ring of fire. Namun pemerintah harus hadir bagi para korban bencana sepertihalnya Bupati Pandeglang yang terus dilokasi bencana untuk melakukan evakuasi,” katanya.
Ia meminta, data para korban bencana itu harus valid, lantaran dikatakannya pernah terjadi di salah satu daerah mengaku menjadi korban bencana padahal tidak ada sodaranya menjadi korban.”Itu pernah terjadi di daerah lain bukan disini,” ujarnya.
Sementara Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, jika masyarakat Pandeglang yang meninggal dunia dampak terjadinya tsunami kurang lebih 150 orang dari total keseluruhan korban 378 jiwa.
“Saat ini yang akan menerima sebanyak 108 ahli waris untuk 117 korban jiwa. Jumlah yang sudah keluar untuk 122 korban jiwa, lima ahli waris lainnya sudah diberikan pada saat di Kecamatan Labuan, dan sisanya 28 korban jiwa sedang dalam proses pengajuan,”tuturnya, seraya menambahkan, atas nama pemkab merasa bersyukur dengan adanya bantuan tersebut.
“Alhamdulillah Bapak Dirjen hari ini dapat memberikan bantuan langsung kepada ahli waris masing-masing Ro15 juta, dengan jumlah total Rp1.755.000.000,” pungkasnya.
Terpisah, Kasiah warga Kampung Cibenda Desa Sukarame Kecamatan Carita, salah satu ahli waris dari korban jiwa mengungkapkan, jika dirinya sangat bersedih telah kehilangan putranya saat terjadi tsunami selat sunda.
“Senang iya, sedih juga iya karena saya harus kehilangan seorang anak,” ujar Kasiah sambil berlinang air mata. (dni/yaris)