LEBAK – Ratusan warga Kabupaten Lebak mengikuti Training Hafizh Singkat yang diprakarsai Komunitas Hafizh On The Street (Hotser) yang didukung penuh Pemerintah Daerah melalui Kesra Setda Lebak, bertempat di Masjid Al- A’raaf Kota Rangkasbitung, Minggu (30/6/2019).
“Kami pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan training tahfidz singkat ini, dan berterima kasih, karena dengan makin banyaknya para penggiat penghafal dan pembaca Al-qur’an di kabupaten lebak, semoga dapat memotivasi masyarakat, terutama generasi milenial, untuk lebih dekat dengan Al-qur’an dan memuliakannya,” ungkap Alkadri, Asda I Kabupaten Lebak diawal sambutannya seraya mengapresiasi para penghafal dan pecinta Al-qur’an yang terhimpun dalam Hotser, yang sudah berinisiasi melaksanakan kegiatan training tahfidz singkat.
Kehadiran komunitas Hotser, kata Alkadri, sangat mendukung untuk mensukseskan gerakan maghrib mengaji di kabupaten lebak. selain oleh Forum koordinasi Gerakan Maghrib Mengaji (FK-GMM), maghrib mengaji juga terus disyiarkan oleh beberapa entitas lain yang bergiat dalam kegiatan studi baca Al-Quran, di antaranya oleh komunitas one day one juz (Odoj) lebak, Forum Komunikasi Remaja Masjid Lebak (FKRML). dan sekarang, Alkadri bersyukur komunitas Hotser ikut serta dalam mensukseskan gerakan ini.
“Melalui kegiatan training tahfidz singkat ini, kita dapat melakukan gerakan agar masyarakat mencintai Alqur’an, masyarakat belajar membaca Al-qur’an, dan menghafal Al-qur’an, sekaligus mengkaji dan mendalami makna kadungan Al-qur’an serta dapat menjadi ruang produktif, bagi para generasi milenial, mewujudkan pengabdiannya terhadap agama, bangsa dan negara,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Hotser, Eka Yoga Suara mengatakan, kegiatan training hafizh ini dilaksanakan satu hari dengan menggunakan metode Kauni yaitu metode dengan cara menyelaraskan otak kiri dan otak kanan dengan menggunakan gerak tubuh, dimana menurutnya, metode ini diaggap paling mudah diantara metode lain dalam menghafal Al’quran.
“Dengan menggunakan metode Kauni menghafal Alquran, jadi tidak susah, lebih mudah semudah tersenyum,” imbuhnya.
Eka berharap komunitas ini mampu berkontribusi dalam mencetak hafidz hafidzoh di Kabupaten Lebak.
Untuk saat ini Komunitas Hotser memanfaatkan teknologi IT seperti media sosial sebagai wadah/media pembelajarannya dan memiliki ratusan anggota komunitas. (bud/yaris)