PANDEGLANG – Bupati Pandeglang, Irna Narulita beserta Sekretaris Daerah Pery Hasanudin, menggelar rapat koordinasi dengan para Camat, di Pendopo Pandeglang, Rabu (7/8)
Hal ini dilakukan untuk mendata seluruh korban bencana yang terjadi akibat adanya gempa dengan kekuatan 6,9 magnitudo beberapa hari lalu.
Irna meminta, data yang dihimpun dari 29 Kecamatan yang terdampak harus terverifikasi dengan baik dan benar.
“Data ini harus by name by addres, juga harus disesuaikan dengan nomer induk kependudukan sehingga dapat dipertanggung jawabkan,” ungkap Bupati, Irna saat pimpin rapat dengan para camat.
Irna juga berharap, klasifikasi kerusakan juga harus menjadi perhatian agar tidak salah dalam pengelompokan.
“Tolak ukur Rusak Ringan (RR), Rusak Sedang (RS) dan Rusak Berat (RB) harus jelas agar tidak salah. Karena ini akan menjadi acuan dalam pengajuan ke Provinsi Banten dan BNPB,” pintanya.
Irna menjelaskan, setelah data sementara ini terhimpun, tim verifikasi dari Kabupaten harus segera turun ke lapangan, sehingga minggu depan sudah di plenokan sebelum tanggal 17 agustus.
“Jika sudah pleno kita segera ajukan ke BNPB untuk yang rusak berat,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandelang Deni Kurnia mengatakan, penghimpunan data sementara berdasarkan laporan dari 29 Kecamatan kurang lebih sebanyak 680 rumah yang terdampak.
“RR sebanyak 392, RS sebanyak 153 dan RB sebanyak 135,” terang Deni
Deni juga mengatakan, data ini sipatnya sementara karena akan dilakukan verifikasi oleh tim yang turun langsung ke 29 Kecamatan.
“Dalam acara ini kita menyamakan pemahaman akan klasifikasi RR, RS, dan RB. Data ini sementara, karena dikhawatirkan masih ada laporan lagi, data Ini menjadi bahan rehabilitasi rekontruksi,” katanya.
Dikatakan Deni, dirinya memastikan kelengkapan data ini harus selesai selama 4 hari kedepan sebelum di plenokan.
“Besok tim veryfikasi akan rapat dengan sekda, kita akan turun ke lapangan untuk memastika kelengkapan data korban gempa di 29 Kecamatan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dari 35 Kecamatan di Pandeglang hanya 6 Kecamatan yang tidak ada korban bencana saat terjadi gempa, diantaranya Kecamatan Menes, Pandeglang, Cimanuk, Majasari, Cadasari, dan Karangtanjung. (dni/yaris)