Irna-Tanto Belum Nyatakan Maju Sebagai Petahana

PANDEGLANG – Jelang Pilbup Pandeglang yang akan digelar secara serentak pada tahun 2020, gonjang-ganjing Bupati Irna Narulita akan maju kembali sebagai petahana masih menunggu restu dari suami Dimyati Natakusumah dan para ulama yang ada di Kota Santri tersebut.

Begitu pula dengan Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban belum menyatakan kesiapannya untuk maju kembali mendampingi Bupati Irna tersebut.

“Saya belum bisa menyatakan hal itu (maju sebagai bursa kembali), kita masih menunggu keputusan partai yang nanti akan rapat bersama Ibu Tatu sebagai ketua DPD Banten,” kata Wabup Tanto Warsono Arban kepada media, belum lama ini, seraya menambahkan hingga saat ini dirinya masih menunggu keputusan DPP Golkar dan DPD yang rencanya akan diumumkan sekitar bulan Oktober ini.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita pun demikian, dirinya belum menyatakan untuk bisa melanjutkan kembali membangun Pandeglang, bisa bersama-sama dengan Tanto pada Pilbup mendatang.

“Ibu masih menunggu izin suami dan restu para ulama/tokoh masyarakat. Adapun soal adanya tim yang telah mengambil formulir pada beberapa partai, nanti ibu cek dulu kebenarannya,” tuturnya singkat

Sementara diketahui sudah banyak bermunculan para kandidat pada bursa pencalonan yang telah mendaftar ke pada parpol yang sudah mulai membuka pendaftaran, diantaranya Toni Mukson Ketua DPC PKB Banten, Aap Aptadi salah satu tokoh Pandeglang, Ferdy mantan Birokrat Pemkab Bandung, dan Putra Jayabaya mantan bupati Lebak dua periode yakni Nabil Ketua Gapensi Lebak. (dni/yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Alhmdllh klu di kab pandeglang byk cabup. Supaya masyarakat bisa memilih yg terbaik,seperti bp dimyati dulu,perhatian trhdp msrkt terutama dlm keagamaan dan pendidikan.hibah di MDA lncr,uang kematian,guru ngaji dll.Selain p dimyati smp saiki nol besar,baik di MDA,PAUD,apalagi gr ngaji,tp itupun apakah cm di ds cijakan doang apa semua desa?biar DD/ADD milyaran.Dan skrg bkn kota santri lagi,dulu seribu ulama sejuta santri,skrg selamat datang di kota pariwisata.Kami sngt merindukan kpmmpnn spt bp dimyati dl & kpmmpnn di kab lebak sekarang.