Eks TKI di Desa Pasirkembang, Maja, Lebak, Banten, mengikuti Pelatihan Konveksi dan Tataboga (Foto/JM/Ali)
Reporter: Ali | Editor: Budi Harto
JUARAMEDIA COM, Lebak – Sebanyak 40 orang eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Desa Pasirkembang, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, mengikuti pelatihan pembekalan motivasi, teori dan peraktek wirausaha konveksi dan tataboga.
Kegiatan yang diikuti puluhan peserta Eks TKI tersebut melalui program Desa Migratif atau Desa Migran Produktif dari Kemenaker pusat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebak.
“Kegiatan pelatihan pembekalan motivasi, teori dan peraktek wirausaha konveksi dan tataboga ini merupakan salah satu program desa migratif dari kemenaker RI melalui Disnakertans Kabupaten Lebak,” kata Kepala Desa (Kades) Pasirkembang, Akhmad kepada media, Rabu (11/12/2019).
Ia menjelaskan, untuk para para pesertanya merupakan eks pekerja migran indonesia atau eks TKI yang dulu pernah bekerja di luar negeri, maupun keluarganya yang masih bekerja, baik itu di Saudi Arabia, Singapura maupun di negara Kuwait.
“Tujuan diberikannya pelatihan usaha menjahit dan tataboga ini untuk memberikan pengetahuan, sekaligus keterampilan terhadap masyarakat yang ada di desa. Terutama eks TKI dan TKW yang saat ini tidak memiliki pekerjaan,” ujarnya.
Sehingga, terang Akhmad, melalui pelatihan menjahit dan tataboga ini diharapkan menjadikan modal keahlian untuk mengembangkan usahanya. Karena setelah mengikuti pelatihan selama dua hari yang dipandu langsung oleh tim instruktur dari Disnaker Lebak.
“Saya merasa bersyukur dan bangga Desa Pasirkembang menjadi salah satu desa di Kecamatan Maja yang mendapatkan program desa migrasi, karena hal ini sangat membantu bagi para eks PMI,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengucapkan terimakaih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan,program desa migrasi, dan meminta kepada semua peserta pelatihan usaha menjahit dan tataboga untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihannya.
“Harus dengan sungguh-sungguh, sehingga pulang dari hasil pelatihan, semua peserta sudah memiliki keahlian dan penghasilan tetap untuk menafkahi kebutuhan sehari-harinya,” pungkasnya.