Foto : Ruang Kelas SDN 1 Binong Rusak Berat, Butuh Perbaikan
Reporter: Ali | Editor: Budi Harto
JUARAMEDIA COM, Lebak – Tiga ruangan kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Binong, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak Rusak berat. Sebagian besar bagian atap bangunan tiga ruangan kelas yang masih menggunakan kayu sudah banyak yang rapuh. Bahkan pelapon dan lisbang sekolah sudah banyak yang jebol dan patah akibat dimakan usia.
Kondisi ini membuat khawatir bagi guru dan siswa, mereka khawatir sekolah yang rusak yang masih digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) teesebut ambruk.
Kepala Sekolah SDN 1 Binong, Kecamatan Maja, Ojak mengatakan, tiga ruangan, sekolah yang saat ini kondisinya rusak sudah cukup lama. Sejak dibangun tahun 2005 hingga saat ini belum ada perbaikan.
Menurutnya, pihak sekolah sudah berusaha secara maksimal agar sekolah rusak untuk segera direhab dengan cara mengajukan bantuan baik secara lisan maupun melalui proposal yang ditujukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Maja setiap tahunnya termasuk tahun ini.
“Ya, kalau mengajukan sih setiap tahun selalu diajukan namun, hingga saat belum terealisasi,” ujarnya, kepada media, Sabtu (7/12/2019).
Ojak menambahkan, selain tiga ruangan kelas yang rusak ada satu ruanagan perpustakaan untuk kegiatan membaca para siswa kondisinya pun sama rusak berat.
“Selain tembok dan internit yang sudah banyak yang jebol juga lantai ruangan yang tadinya dikermik sudah tinggal tanah, dan terpaksa ruangan perpustakan tersebut di alihkan untuk kegiatan olahraga tenis meja bagi para siswa,” jelasnya.
Secara keselurahan, terang Ojak, sekolah memiliki 14 ruangan kelas dan 11 rombongan belajar (Rombel) dan jumlah tersebut cukup untuk menampung jumlah siswa yang jumlahnya sebanyak 252 orang siswa.
“Selain kondisi bangunan tiga ruangan kelas rusak, untuk kelancaran kegiatan beljara mengajar para siswa sekolah masih terkendala dengan kekurangan meja dan kursi di setiap ruangan kelas yang jumlahnya hanya 5 kursi dan meja itupun sudah banyak yang patah dan sudah tidak layak pakai,” pungkasnya.
Hal yang sama dikatakan Tata, guru setempat. Menurutnya, kondisi tiga ruangan kelas yang saat ini rusak berat dan masih digunakan untuk kegiatan belajar para siswa sudah cukup lama. Dan kondisi seperti ini sudah banyak yang tau, baik itu dari dinas pendidikan kecamatan maupun dari kabupaten. Bahkan beberapa waktu lalu sudah ada yang memeriksa dan rencananya akan dibangun pada tahun 2019 ini.
“Saya juga merasa heran padahal tidak sedikit para pejabat terkait yang datang memeriksa kondisi bangunan sekolah yang rusak. Bahkan kalau gak salah tahun 2019 sekolah akan direhab,” tukasnya.
Namun, kata dia, kenyataannya hingga saat ini bantuan dana rehab tak kunjung juga dibangun, dan yang ada bangunan sekokah semakin rusak.
“Untuk itu saya meminta agar dinas Pendidikan dan Kebudayaan, baik itu Kabupaten maupun pusat untuk segera merealisasikan bantuan dana untuk perabaikan bangunan sekokah,” harapnya.