Foto/ilustrasi/net : Seragam sekolah
Laporan : Ade
JUARAMEDIA.COM | LEBAK – Memasuki satu pekan lebih setelah bencana banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Lebak, Rabu (1/1/2020) lalu. Sebanyak 22 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Swasta di Desa Mayak, Kecamatan Curugbitung, hingga saat ini puluhan siswa, tak kunjung menerima bantuan, seperti seragam, buku tulis dan kelengkapan lainnya.
“Saya aneh mengapa anak kami tidak mendapatkan bantuan seragam, baik dari Dinas Pendidikan maupun di Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak,” kata Fikri salah seorang wali murid di salah satu MTs Desa Mayak, Sabtu (11/1/2020).
Fikri menjelaskan, selama satu pekan lebih, setelah melewati bencana banjir bandang, anak kandung dirinya hingga saat ini belum pernah mendapatkan bantuan, seperti seragam atau kelengkapan belajar. Sedangkan, kebutuhan seragam sangat diperlukan. Mengingat, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah kembali normal.
“Aktivitas KBM sudah berjalan normal, namun saya miris melihat anak kami saat ke sekolah tidak mengenakan pakaian seragam,” ungkapnya.
Menurutnya, jika diperhatikan bantuan-bantuan yang disalurkan dari Dinas Pendidikan Lebak terhadap sekolah-sekolah yang berstatus negeri, tentu bantuan yang diperolehnya mengalir sangat cepat. Ketimbang, sekolah di MTs Swasta.
“Saya harap Kemenag Lebak, Provinsi atau Kemenag Republik Indonesia dapat menyalurkan bantuan yang dibutuhkan ke anak-anak kami yang belajar di MTS Swasta,” pintanya.
Hal senada disampaikan Ahmad salah seorang Wali murid lainnya, jika pihaknya membenarkan selama pasca banjir bandang di Kecamatan Curugbitung untuk bantuan ke sebanyak 22 siswa MTs di Desa Mayak, belum kunjung menerima bantuan kelengkapan pakaian seragam maupun buku tulisnya.
“Bahkan, tak hanya anak kami. Masih banyak yang terlihat beberapa siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta di Desa Mayak, disaat mau berangkat ke sekolah. Hampir sebagian siswanya tidak mengenakan seragam,sepatu serta belum memiliki buku catatan,” pungkasnya.
Editor : Budy