Enam Lembaga Bantu Bangun Jembatan di Lebak
Penulis :Arya |Editor :Budy
JUARAMEDIA.COM LEBAK – Enam lembaga, yakni Qudwah Care, Lembaga Zakat Al-Azhar, Berl Peduli, YDSF dan Sedekah Harian bangun Jembatan gantung Penghubung Antara Dua desa Sukarame dan Sukajaya, Kabupaten Lebak, Banten.
Acara peletakan Batu pertama dihadiri Dirut Qudwah Care, Pembina Qudwah Care, Perwakilan Lembaga Donasi, Kepala Desa Sukajaya, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat.
“Warga Kampung Somang, kampung terbesar yang masuk pada kedua desa antara Desa Sukarame dan Desa Sukajaya Kecamatan Sajira menyambut gembira pembangunan jembatan gantung yang didanai oleh beberapa lembaga Kemanusian,” kata Asep Sahrudin Kepala Desa Sukarame Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak. Selasa (18/02/2020).
Menurutnya, bahwa dengan perbaikan jembatan gantung sepanjang 85 meter yang didanai oleh para donatur melalui Qudwah Care, Lembaga Zakat Al-Azhar, Berl Peduli, YDSF dan Sedekah Harian.
“Jembatan penghubung Kampung Somang dengan dunia luar benar-benar sangat di nanti oleh masyarakat karena sangat besar manfaatnya,” ujar Asep.
Dijelaskannya, jembatan gantung tersebut digunakan tidak hanya oleh warga kampung Somang saja, melainkan juga oleh warga desa lainnya, bahkan warga desa di kecamatan Cimarga.
“Setelah jembatan gantung hancur dihantam banjir bandang beberapa waktu lalu, segala aktivitas benar-benar lumpuh total,” ungkapnya.
Namun kini, sambung Asep, masyarakat kampung Somang kembali bersemangat dan siap bergabung membantu rehab jembatan secara swadaya, setelah dibantu suntikan dana dari lembaga-lembaga tersebut.
Dengan adanya bantuan yang menurutnya sangat luar biasa itu, selaku Kepala desa Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu masyarakat didesanya.
Sementara KH. A’la Rotbi Pembina Qudwah Care mengatakan, Qudwah Care bersama lembaga Donasi lain insya allah akan membangun jembatan.
“Rehab jembatan di Somang desa Sukarame itu muncul dari keprihatinan para relawan yang mendapat informasi bahwa pemerintah tidak bisa membangun kembali jembatan itu karena terbentur aturan terkait adanya bendung Karian,” imbuhnya.
Sementara, kata dia, masyarakat sangat membutuhkannya kerena jembatan itu akses terdekat dan urgen bagi kehidupan sehari-hari mereka.
“Setelah berkonsultasi dan berkoordinasi dgn pemerintah dan beberapa NGO, maka kami bismillah untuk memulai pembangunan apa yang sangat diharapkan masyarakat penyintas bencana banjir bandang ini.
Kami yakin akan mendapatkan donasi dari muhsinin karena ini termasuk proyek wakaf yang pahala berdonasinya akan menjadi amal jariah (mengalir) sepanjang jembatan ini dipakai,” paparnya.