Kebijakan Jokowi Bangun Pertanian Dirasakan Petani Lebak
Penulis :Arya |Editor :Budy
JUARAMEDIA.COM LEBAK – Pemerhati pertanian Dede Supriatna mengatakan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun sektor pertanian dapat dirasakan petani Kabupaten Lebak dan dipastikan kehidupan mereka menjadi lebih baik dan sejahtera.
“Kami mengapresiasi lima tahun terakhir ini usaha sektor pertanian di daerah menggeliat dan menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani,” kata mantan Kepala Distanbun Kabupaten Lebak saat dihubungi di Lebak, Sabtu (21/03/2020).
Perhatian Presiden Jokowi terhadap petani Kabupaten Lebak cukup besar dengan melakukan intervensi bantuan penyaluran sarana dan prasarana produksi (sapras) maupun sarana peralatan pertanian (alsintan) antara Rp25 sampai Rp30 miliar/tahun.
Anggaran pertanian sebesar itu, kata dia, sejak pemerintahan Jokowi sehingga mampu meningkatkan produksi dan produktivitas pangan.
Selain itu juga pembangunan irigasi dan pencetakan sawah bahkan tahun 2022 akan dioperasikan Waduk Karian, sehingga ribuan hektare sawah terpenuhi ketersedian pasokan air.
Penyaluran bantuan tersebut guna mengenjot produksi dan produktivitas pangan sehingga kedaulatan pangan nasional surplus.
Apabila, produksi pangan tersebut surplus maka penghasilan petani juga meningkat yang pada akhirnya kesejahteraan mereka menjadi lebih baik.
Saat ini, penghasilan petani padi sawah bisa mencapai Rp30 juta/hektare jika produksi enam ton/hektare gabah kering pungut (GKP) dengan jarga Rp5.000/Kg GKP.
“Kami menilai penyaluran bantuan pertanian itu hingga kurun empat tahun terakhir maka petani Lebak mampu surplus beras hingga 12,6 ton dan bisa memasok kebutuhan nasional,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, sejumlah komoditas pertanian hortikultura di Kabupaten Lebak kini menembus pasar domestik dan mancanegara dengan adanya kebijakan Jokowi yang melakukan penghentian sementara atau “moratoroum” buah-buah impor dari luar negeri.
Penghentian buah-buahan impor itu, tentu berdampak positif terhadap pendapatan ekonomi petani hingga buah durian,rambutan, manggis, pepaya, pisang dari Lebak membanjiri pasar domestik hingga mancanegara .
Bahkan, petani durian bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp200 juta/hektare akibat adanya moratorium buah impor itu.
Saat ini, kehidupan petani Kabupaten Lebak lebih baik dan sejahtera sehingga mampu membangun rumah, menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi, dan melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.
“Kami yakin ke depan Lebak bisa menghasilkan produksi pertanian yang berkualitas dan bermutu,sehingga kebijakan Jokowi secara langsung dapat dirasakan untuk kehidupan petani menjadi lebih baik,” tukasnya.