Dewan Minta Bupati Evaluasi Kinerja Buruk Dirut PDAM Lebak

Dewan Minta Bupati Evaluasi Kinerja Buruk Dirut PDAM Lebak

 

Penulis :Ade |Editor :Budy 

JUARAMEDIA.COM LEBAK – Komisi ll DPRD Kabupaten Lebak meminta pada Bupati untuk mengevaluasi kinerja buruk Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lebak yang selama ini penyaluran atau penggunaan air ke konsumen sangat di keluhkan yang tiap hari pasokan air langka,sekalinya mengalir keruh dan di tengah malam.

HM Lili Hasanudin Anggota Komisi ll Praksi Gerindra Dapil 6 mengatakan, statmen Dirut PDAM Lebak pada saat membahas terkait anggaran mutualisme mengdeklarasikan pada anggota dewan komisi ll ternyata tadi pada saat RDP pada jam 11 siang beliau (Dirut Oya Masri-Red) ternyata banyak kendala kendala, dan sepertinya patut di evaluasi kinerjanya, oleh karena itu kepada para pelanggan mungkin banyak yang tidak puas pada dirut PDAM. Sehingga Komisi ll meminta ke Pemerintah Daerah yaitu Bupati Dirut PDAM perlu di Evaluasi.

“Menurut Dirut PDAM Lebak di RDP tadi ada beberapa mesin pompa yang terkendala rusak sampai saat ini belum bisa di perbaiki sehingga aliran pasokan air tidak memenuhi kebutuhan para pelanggan. Untuk anggarannya tidak di jelaskan dan menurutnya spare partnya tidak ada di lebak, jadi beli yang baru mentok anggarannya sehingga di perbaiki juga kurang bagus, terkait anggaran milyaran rupiah saya kurang tahu percis. Kata Dirut PDAM ada 7 ribu lebih itu tidak bayar,sehingga dilakukan pemutusan,” jelas HM Lili Hasanudin, kepada media, di ruangan Fraksi Gerindra, Kamis (16/4/2020).

Semenara Eko Prihadiono Komisi ll Praksi Gerindra Dafil l mengatakan, untuk mengaliri semua pelanggan karena intalasi yang dia buat belum mencapai sesuai yang ada disambungan itu, karena Dirut PDAM itu tadi ada 40.300 sedangkan kapasitas untuk mengaliri tidak sampai segitu, sehingga kurang lebih 30 persen itu beliau (Oya Masri-red) mengatakan ada kebocoran, kebocoran 7 ribu itu berapa milyar dan itu harus di evaluasi sama PDAM, berapa kerugian negara, bantuan setiap tahun dapat anggaran dari pusat di kemanakan, dan untuk apa saja.

“Saya melihat di Warunggunung tidak teraliri hanya ada meterannya saja dan saya mempunyai potonya lengkap, cuma saya informasi pada Dirut agar supaya lebih mengedepankan untuk pelayanan pada masyarakat,” ujar H Eko.

Lanjut dia, ini harus di evaluasi juga setiap tahun anggaran anggaran selama dia menjabat, walaupun katanya dia mendapat predikat wtp itu bukan suatu jaminan karena konsumen yang benar benar merasakan.

“Harapannya pada PDAM lebih memaksimalkan lagi para pelanggan yg ada di lebak ini,” tegasnya.

M Agil Julfikar Fraksi gerindra menambahkan, hasil berdiskusi bersama temen temen yang menghadiri RDP dari komisi ll H Eko dan H Lili, memang hasil yang di dapat berkesimpulan bahwa manajemen yang buruk dan mungkin tidak menutup kemungkinan ada penyalahgunaan wewenang.

“Pertama, kemaren juga kami sudah memanggil secara fraksi untuk melakukan audensi dengan pak Oya, kemudian jawaban yang dikeluarkan terkait dengan terkendalanya pendistribusian air pada masyarakat hanya teknis yang dijelaskan, padahal teknis itu ada managemen yang buruk ada permasalahan dimensi fokus bisnis yang salah dan pengelolaan BUMD yang salah,” tegas M Agil Dari Fraksi Gerindra.

Jelas Agil. mengapa ia bisa ucapkan seperti itu yang utama dana investasi penyertaan modal yang selalu diberikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah hanya digunakan untuk menambah pipa jaringan bukan untuk membangun sistem yang ideal, apa sistem yang ideal ketika ada jaringan yang tersedia mereka tidak memiliki pompa yang ideal, pompa hanya enam itupun banyak kerusakan dan yang terbaru tahu 2012, sehingga ketika ada satu dua yang rusak tidak ada penggantinya, makanya harus di servis dulu dirugikan konsumen kurangnya pelayanan.

“Itu akibat fokus pembangunan penggunaan modal yang di berikan oleh pemerintah tidak digunakan untuk membangun sistem yang ideal dan hal hal seperti itu tidak akan terjadi, tapi untuk menambah pundi pundi modal yang diberikan pemerintah, tolak ukurnya dengan banyaknya konsumen,” pungkas M Agil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *