Produksi Masker, LKP Lima Putri Cibuah Kebanjiran Order
Penulis :Arya |Editor :Budy
JUARAMEDIA.COM LEBAK – Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) Lima Putri Cibuah, Kecamatan Warunggunung, Lebak, Banten, mengisi kekosongan dengan memproduksi masker kain, hingga kebanjiran order.
“Awalnya membaca peluang dimedia, dan mendapat ide membuat masker. Alhamdulillah, kebanjiran order dari konsumen sejak sepekan terakhir sehingga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi dan menyerap tenaga kerja lokal. Kami merasa kewalahan melayani permintaan masker kain,” kata Enis Mulyanis, Ketua LKP Lima Putri Cibuah Kecamatan Warunggunung , Kabupaten Lebak, Senin (5/4/2020).
Permintaan masker tersebut, ujar Enis, selain dari wilayah Kabupaten Lebak juga dari Pandeglang, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
Menurutnya, para konsumen itu kemungkinan memesan masker untuk dibagikan kembali, karena mereka membeli dengan jumlah banyak hingga 500 sampai 1.000 lembar masker kain per hari.
“LKP menjual masker kain dengan harga Rp5000/lembar. Sehari menjahit masker 10 kodi per orang yang menghasilkan pendapatan ekonomi mencapai Rp 1 juta, dan LKP menerima keuntungan Rp350.000 setelah dipotong biaya produksi,perawat mesin dan pekerja alumni LKP Lima Putri Cibuah,” terangnya.
Enis menambahkan, tingginya permintaan masker kain tersebut juga, pihaknya bagikan order pembuat Masker ke alumni LKP Lima Putri Cibuah yang sudah membuka menjahit
“Kami memperkerjakan lima orang dan bisa menghasilkan pendapatan pekerja sebesar Rp150 ribu pet hari,” tuturnya.
Ia mengatakan dirinya menggeluti usaha produksi masker kain karena peluang ekonominya cukup besar setelah terjadi kelangkaan di pasaran.
Selain itu produksi masker kain lebih simpel dibandingkan membuat pakaian, dan bahan bakunya mudah didapat di Jakarta.
“Kami memproduksi masker kain mendapat banyak dukungan positif dari masyarakat dan juga banyak pesanan,” imbuhnya.
Begitu juga Yuyun alumni LKP Lima Putri Cibuah mengatakan kini memproduksi masker karena permintaan konsumen cenderung meningkat sehubungan penyebaran COVID-19.
Selama ini, dirinya memproduksi masker sebanyak 500 lembar/hari dan sudah ada yang menampungnya.
“Kami merasa terbantu pendapatan ekonomi keluarga dengan tinggnyai permintaan masker kain untuk perlindungan dari wabah COVID-19,” katanya.