Salah seorang pedagang UMKM di Wisata Kuliner Pandeglang Berkah terlihat tidak beraktivitas nunggu perhatian pemerintah
Penulis :Deni |Editor :Budy
JUARAMEDIA.COM PANDEGLANG – Sejak adanya Surat Edaran (SE) Bupati Pandeglang dan Maklumat Kapolri dalam upaya pencegahan dan penanganan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19 di wilayah Kabupaten Pandeglang. Ternyata sangat berpengaruh besar terhadap para pedagang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada gulung tikar tidak dapat melakukan aktivitas berjualan kesahariannya, seperti di Wisata Kuliner Pandeglang Berkah sepi pengunjung.
“Sejak wabah virus corona merebak dan vandemic di beberapa daerah, sangat berdampak pada ekonomi yang kami rasakan. Harus berbuat apalagi kami, karena hampir 3 minggu saya tutup sampe hari ini. Bagaimana nasib kami para UMKM Pandeglang.” tutur Aang Muhidin alias Bang Kuncir salah satu pedagang di Wisata Kuliner Pandeglang Berkah, kepada media, Rabu (15/04/20)
Menurut Aang, dirinya memaksa untuk berjualan pun sudah tidak berani karena tim gugus tugas covid-19 Kabupaten Pandeglang dan petugas Polres setiap malam pun selalu memantau kerumunan masyarakat karena adanya Maklumat Kapolri tersebut.
“Jadi sampe saat ini saya dan pedagang di wisata kuliner ini tidak berani berjualan karena sepi pengunjung. Dengan kondisi kami saat ini, berharap pada pemerintah untuk memperhatikan kami para UMKM yang sangat berdampak besar pada usaha kecil.” tutur Aang yang berjualan anek minuman untuk mencukupi kebutuhan hidup istri dan ketiga orang anaknya tersebut.
Hal senada juga disampaikan Aryo, pedagang Kentang Krispy di wisata kuliner Pandeglang Berkah yang mengeluh dengan kodisi saat ini,
“Yah memang dampaknya sangat kami rasakan dengan sejak merebaknya virus corona saat ini, Semoga ada bentuk bantuan dari pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten,” harap Aryo seraya, menambahkan kondisi seperti itu sudah disampaikan pada pihak terkait dalam hal ini Diskop dan UMKM Pandeglang agar dapat memperjuangkan nasib dirinya dan sebanyak 26 orang sebagai pelaku UMKM ditempat tersebut.
“Kami berharap pada ibu bupati dan bapak gubernur Banten memperhatikan nasib kami yang terkena dampak covid-19 selama ini,” harapnya.