Warga Binaan Lapas Kelas III Rangkasbitung Produksi Masker

Warga Binaan Lapas Kelas III Rangkasbitung Produksi Masker

Penulis :Arya |Editor :Budy 

JUARAMEDIA.COM LEBAK – Wabah virus corona atau Covid-19 membuat stok masker di apotik dan toko kian hari semakin menipis.

Hal itu membuat warga Binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas III (tiga) Rangkasbitung untuk memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker kain dari bahan Spundbond sendiri yang digunting dan dibuat pola.

Sementara itu, untuk bahan yang digunakan sebagai pembuatan masker dari kain Spundbond yang kualitasnya tak bisa diragukan lagi.

Ternyata tak hanya masker yang mereka buat, beberapa kerajinan tangan lain seperti piring anyaman dari sapu lidi dan tenun untuk sarung tisu mereka produksi sendiri kemudian dipasarkan ke pembeli.

Sukardi (40) tahun dan puluhan tahanan lainnya di dalam ruangan Rutan Kelas III Rangkasbitung menyebut semula membuat masker kain karena awalnya memang untuk keperluan warga binaan yang ada di Lapas Rangkasbitung. Setelah kebutuhan untuk warga binaan terpenuhi, Sukardi mengaku kelebihan maskernya akan membagikan untuk masyarakat yang membutuhkan.

“Masker langka, kami dalam lapas tak mendapatkan kiriman dari keluarga di rumah. Kami khawatir di tengah meluasnya wabah virus corona, makanya kami membuat masker kain di dalam lapas untuk dipakai sendiri dan sisanya akan kita bagikan. Saya sendiri sudah mempunyai pengalaman dalam menjait masker, kebetulan dulu sebelum masuk lapas bekerja sebagai tukang jahit,’’ tutur Sukardi.

Hal yang sama dikatakan warga binaan lain Ririn (30) tahun. dia mengaku membuat kerajinan tangan untuk mengisi hari-hari di Lapas dengan kegiatan yang produktif. Menurut Ririn seandainya ia dan teman-temanya sudah bebas dari masa tahanan,  ketika dia mempunyai keahlian otomatis tidak akan kesulitan dalam mencari pekerjaan.

“Untuk membuat sarung tisu kita membutuhkan waktu semiggu atau tiga hari. Gak sulit ko, cukup mampunyai niat dan serius pasti bisa membuatnya,” ujar Ririn.

Sementara itu, Kepala Lapas kelas III Rangkasbitung, Banten Budi Ruswanto mengaku sangat mengapresiasi warga binaan yang memiliki inisiatif itu.. Menurutnya pembuatan masker dari kain katun itu memang terampil dalam menjahit karena telah dilatih selama mengikuti masa pembinaan di Lembaga Permasyarakatan Rangkasbitung.

“Awalnya kita mebuat masker sesuai kebutuhan berjumlah 250 masker kain, tetapi sekarang sangat terampil sehingga kita memproduksi hingga 400 masker. Nanti setelah kita penuhui untuk warga binaan nanti kita sisanya akan kita bagikan ke masyarakat yang membutuhkan,” ucap Budi.

Budi menyebut dalam proses pembuatan masker dari kain yang dibuat oleh warga binaan juga sudah banyak pemesan, Menurutnya pembuatan masker ini mudah-mudahan dalam seminggu ini bisa membagikan masker ke masyarakat. Kata Budi selama wabah virus corona dia akan tetap memproduksi ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk membantu pemerintah.

Tak hanya itu, Budi juga membuka peluang agar pihaknya bisa memproduksi APD. Mengingat, secara SDM pihaknya sudah sangat siap, karena selama ini di Lapas Kelas III Rangkasbitung memiliki pembinaan kerja di bidang jahit menjahit.

“Tinggal penambahan mesin jahit dan bahan bakunya saja yang perlu mendapat dorongan dari pihak luar. Nanti, warga binaan yang akan mengeksekusi dalam penjahitanya. Saat ini, banyaknya kebutuhan akan masker dalam mencegah wabah virus corona, makanya teman-teman warga binaan produksi APD. Bukan hanya masker yang mereka buat, ada piring anyaman dari sapu lidi dan tenun sarung untuk sarung tisu,’’ terang Budi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *