Distanbun Lebak Targetkan Luas Tambah Tanam, Baru Tercapai 28 Ribu Hektar
JUARAMEDIA LEBAK – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak menargetkan luas tambah tanam (LTT) seluas 30 ribu hektare pada 30 Juni 2020. Namun hingga 28 Juni 2020, LTT baru mencapai 28 ribu hektare, sehingga masih kurang dua ribu hektare dari target yang ditetapkan Kementerian Pertanian.
Kepala Distanbun Lebak Rahmat Yuniar mengaku optimistis target luas tambah tanam di Kabupaten Lebak tercapai. Karena potensi LTT di 28 kecamatan seluas 35 hektare. Dalam dua hari ke depan, target LTT di Lebak diyakini dapat tercapai.
“Mohon doanya saja, target luas tambah tanam di Lebak mencapai 30 ribu hektare pada akhir Juni 2020. Target tersebut beberapa kali mengalami perubahan, mulai dari enam ribu hektare, 13 ribu hektare, 23 ribu hektare, dan terakhir Kementan menargetkan 30 ribu hektare,” ujar Rahmat Yuniar kepada Awak Media, Minggu (28/6).
Untuk luas lahan pertanian sawah di 28 kecamatan kurang lebih 47.753 hektare. Dia yakin, lahan pertanian tersebut dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Karena itu, sampai Juli 2020 semua lahan pertanian sawah di Lebak bisa ditanami. Apalagi informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa sampai Juli 2020 masih akan turun hujan.
“Prediksi BMKG sekarang kita memasuki musim kemarau basah, sehingga masih turun hujan. Karena itu, petani di lapangan tetap bercocok tanam ketika ada air,” jelasnya.
Ditanya terkait lahan sawah yang terdampak banjir bandang di awal 2020, Rahmat mengungkap, luas lahan sawah yang harus direkondisi mencapai 512 hektare. Data lahan sawah yang rusak sudah di laporkan kepada Kementerian Pertanian. Harapannya segera ada program rehabilitasi lahan sawah yang terdampak banjir bandang.
“Lahan yang terdampak banjir enggak bisa ditanami karena kondisinya rusak,” pungkas mantan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) ini. (ade)