Caption : Kiki, salah seorang warga di Kampung Pasir Kaweni, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Cikulur mempertanyakan keberadaan tumpukan limbah kelapa yang mengeluarkan aroma bau tidak sedap di sepanjang bahu jalan poros desa setempat, Minggu (21/6/2020).
JUARAMEDIA LEBAK – Sejumlah warga di Kampung Pasir Kaweni, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Cikulur mempertanyakan keberadaan limbah yang menimbulkan aroma bau tidak sedap di sepanjang jalan kampung setempat. Pasalnya, tumpukan limbah tersebut selain sudah mengganggu kenyamanan indra penciuman. Kemudian, disetiap harinya, tumpukan limbahnya semakin bertambah.
“Keberadaan tumpukan limbah kelapa yang diperkirakan sepanjang 500 meter di bahu jalan poros desa kami. Justru, bukannya semakin berkurang. Tapi malah bertambah disetiap harinya,” kata Kiki salah seorang warga setempat saat ditemui di lokasi tumpukan limbah kelapa, Minggu (21/6/2020).
Kiki mengatakan, pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2020 sekitar pukul 16.00 Wib, pihaknya menemukan tumpukan limbah kelapa di bahu jalan. Kemudian, hingga saat ini limbah tersebut belum kunjung diangkut oleh pemiliknya.
“Sudah hampir satu pekan tumpukan limbah berada di bahu jalan, tepatnya di Kampung Pasir Kaweni. Ironisnya, hampir 80 persen, warga setempat tidak mengetahui limbah tersebut milik siapa dan untuk apa manfaatnya,” ujar Kiki.
Dijelaskan Kiki, hari pertama Rabu, (17-6-2020 -red) tumpukan limbah kelapa tidak melebar hingga ratusan meter. Namun, jelang satu pekan, limbahnya semakin banyak. Bahkan, panjangnya nyaris mencapai 500 meter.
“Kami belum mengetahui jelas, siapa yang berani menimbun limbah tersebut. Namun, pembuangannya diperkirakan menjelang fajar,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Pasir Gintung, Udin mengaku, jika keberadaan tumpukan limbah kelapa sudah menyebar di dua desa, yakni Desa Pasir Gintung dan Muara Dua.
“Saat ini kami bersama warga masih menggali informasi, siapa yang membuang dan penanggungjawabnya,” kata Udin.
Menurut Udin, tumpukan limbah kelapa disepanjang jalan Kampung Pasir Kaweni menimbulkan bau tidak sedap. Terlebih, kawasan tersebut bukan tempat pembuangan sampah.
“Jika ini dibiarkan, tentu akan mengganggu kenyamanan warga. Oleh karena itu, kami dan warga setempat akan melakukan pemantauan di area pembuangan limbah,” pungkasnya. (ika/ding).