BPBD: Warga Lebak Mulai Kesulitan Air Bersih 

BPBD: Warga lebak Mulai Kesulitan Air Bersih 

 

JUARAMEDIA LEBAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebutkan masyarakat di daerah ini selama sepekan terakhir mulai kesulitan air bersih akibat kemarau yang terjadi sejak awal Agustus 2020.

“Kami menerima laporan dari Camat Gunungkencana bahwa warganya kini kesulitan air bersih setelah sumber mata air, sumur air bawah tanah dan pompa jet pump warga telah mengering,” kata Maryo, seorang petugas BPBD Kabupaten Lebak, Sabtu 30/08/2020.

Masyarakat yang menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau hingga menimbulkan kesulitan air bersih di Kabupaten Lebak, di antaranya Kecamatan Gunungkencana, Warunggunung, Maja, Cirinten, Cirinten, Bojongmanik, Leuwidamar, Muncang, Cipanas, Sajira, Kalanganyar, Curugbitung dan Cibadak.

Namun, pihaknya baru kecamatan Gunungkencana yang sudah melaporkan kesulitan air bersih warganya yang mengalami kekeringan.

BPBD Lebak menyiapkan tiga mobil tangki dengan kapasitas sebanyak 6.000 liter/tangki untuk menyalurkan pasokan air bersih ke daerah-daerah yang warganya mengalami kekeringan.

“Kami berharap pekan depan sudah bisa menyalurkan pasokan air bersih itu,” katanya menjelaskan.

Camat Gunungkencana Kabupaten Lebak Firman mengatakan bahwa beberapa desa di wilayahnya mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau itu.

Bahkan, sejumlah sumur bawah tanah dan jet pun mengering.

Saat ini, kata dia, warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih terpaksa menggunakan jasa tukang ojek ke sumber mata air ke luar daerah.

Mereka yang membeli air bersih dengan biaya tukang ojek harganya antara Rp10.000 sampai Rp 20.000 untuk satu bak mandi berukuran 2X1,5 meter.

“Kami telah mengajukan permohonan ke BPBD setempat untuk segera didistribusikan pasokan air bersih agar bisa memenuhi kebutuhan MCK,” katanya.(arya)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *