Kondisi terkini Pasar Maja semenjak diberlakukannya sistem ganjil genap di wilayah setempat
LEBAK, JUARAMEDIA.COM – Semenjak diberlakukannya sistem ganjil genap terhadap pedagang di pasar Maja, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak terhitung sejak awal 1 Oktober 2020. Dalam upaya memberantas mata rantai Covid-19, hal ini dikeluhkan sejumlah pedagang diwilayah Pasar Maja.
Pasalnya, selain omset para pedagang setiap harinya menurun. juga akibat barang dagangannya tidak laku terjual akibat sepinya para pembeli.
Jumadi, salah seorang petugas pasar Maja didampingi Mustamin Somad ketua paguyuban pedagang pasar maja mengatakan, setiap hari ia kerap menerima keluhan para pedagang akibat barang daganganya tidak laku terjual dikarenakan sepinya para pembeli yang berbelanja sehingga berdampak omset pendapatan para pedagang menurun.
“Apalagi saat ini adanya pemberlakukan sitem ganjil genap atau berjualan secara bergantiian terhadap para pedagang hal ini membuat para pedagang meengeluh, selain pembeli sepi juga para pedagang pun mengeluh minimnya pendapatan dari hasil jual.” ujarnya epada media, Minggu (11/10/ 2020).
Diding, Salah seorang pedagang di Pasara Maja menuturkan, ia merasa keberatan dengan siatem ganjil genap ini. Karena, dengan kondisi pandemi saat ini aja, omset jualannya drastis turun hingga 50 persen.
“Sekarang diterapkan bagi para pedagang sistem ganjil genap, ini akan menambah beban terhadap hasil penjualan, tidak sedikit setiap harinya barang dagangan yang tersisa akibat sepinya pembeli,” katanya seraya mengeluhkan sulitnya perekonomian dimasa pandemi Covid-19 ini.
“Adanya sistem ganjil genap ini bertambah susah ekonomi kami, karena kami berdagang harian, jika tidak jualan, kami bisa tidak makan,” pungkasnya.(ali)