Caption : Gedung KUA Kecamatan Cikulur usai diperbaiki oleh CV yang belum diketahui identitasnya. Menyusul, papan informasinya tidak ada di area kegiatan perbaikan kantor.
LEBAK, JUARAMEDIA. COM – Perbaikan atau rehab pembangunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cikulur, dinilai asal jadi. Ironisnya, selain diduga asal-asalan, Kepala KUA setempat, (AM) belum mengetahui adanya pengerjaan rehab. Terlebih, papan informasinya dari awal kegiatan hingga saat ini tidak ada.
“Perbaikan gedung KUA Kecamatan Cikulur, diduga asal jadi. Kemudian, papan informasinya tidak dipasang di area pengerjaan,” kata Dedi Hakeki salah seorang aktivis di Kabupaten Lebak saat di temui di lokasi kegiatan, Rabu (18/11/2020).
Menurutnya, pengerjaan rehab di kantor instansi pemerintahan, justru hingga saat ini belum diketahui oleh tuan rumah.Bahkan, papan informasinya tidak terpampang di area kegiatan.
“Saya aneh, pengerjaan yang informasinya diduga sekitar Rp. 120 jutaan ini tidak diketahui oleh tuan rumah. Bahkan, perbaikannya dinilai asal jadi atau sekedar syarat,” ungkapnya
Dijelaskannya, setiap pengerjaan, tentu akan mendapatkan hasil yang berbeda sebelum dikerjakan. Tapi, rehab KUA disini tidak terlihat adanya perbaikan. Kemudian, ada kecurigaan yang terlihat nampak dari tidak adanya papan informasi.
“Dengan tidak adanya papan informasi saja, itu salah satu bukti. Jika kegiatannya, dinilai asal jadi. Apalagi, jika di kroscek setiap bahan materialnya,” ujarnya.
Terpisah Kepala KUA Cikulur, AM mengaku jika hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi atau koordinasi dari pengelola kegiatan yang mengerjakan perbaikan kantor.
“Saya mengetahui adanya perbaikan, justru dari salah seorang pekerja disini,” singkat AM di ujung sambungan selulernya.
Di tempat berbeda, Pengelola kegiatan dari CV yang belum diketahui namanya, Yaya mengaku jika pengerjaanya sudah sesuai Rencana Anggaran Biaya atau RAB.
“Kami memperbaiki KUA Cikulur, sudah berdasarkan acuan dari RAB. Mengenai, papan informasi kita sudah buat, mungkin terlipat di dalam ruangan. Karena, pada saat itu pekerja tengah memperbaharui warna tembok (cat),” tandasnya. (Ika).