Caption : Anggota DPR RI Komisi VIII Fraksi PDI Perjuangan, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya saat menyampaikan beberapa materi pada kegiatan Reses Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Rumah Aspirasi MHJB.
LEBAK, JUARAMEDIA.COM – Anggota DPR RI Komisi VIII Fraksi PDI Perjuangan, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya menggelar Reses yang ketiga di Tahun 2020. Reses Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ini, pihaknya menargetkan serapan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pendidikan, seperti pondok pesantren, Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) dan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA/TPQ) diterima secara utuh. Sehingga, pelaksanaannya akan berjalan optimal.
Reses yang digelar, Sabtu (7/11/2020) di Jalan Ahmad Yani Nomor 109, Desa Kadu Agung Timur, Kecamatan Cibadak, tepatnya di Rumah Aspirasi MH JB, berjalan sesuai standar protokol kesehatan.
Anggota DPR RI Komisi VIII, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya mengatakan, untuk mengoptimalkan kemajuan lembaga Pendidikan Agama Islam atau PAI, seperti
pondok pesantren, MDT dan TPQ
di Dapil Banten I, tentu pihaknya selalu menyampaikan atau memberikan edukasi mengenai pengelolaan anggaran BOP.
“Saya tegaskan jika adanya oknum yang berani meminta biaya pengajuan administrasi dengan mengatasnamakan lembaga, baik pemerintah maupun non pemerintah. Penerima BOP, wajib mempertanyakan legalitas dan untuk apa penggunaannya,” kata Politisi PDI Perjuangan ini usai menggelar Reses sekaligus menyerahkan BOP secara simbolis ke 25 lembaga penerima di Rumah Aspirasi MHJB.
Dijelaskan Pria yang akrab disapa Aa ini, anggaran BOP jika sudah dipangkas oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, tentu dunia PAI di Dapilnya tidak akan berjalan optimal.
Mengenai peruntukan penggunan BOP yang sudah diterima oleh lembaga, seperti pondok pesantren, MDT dan TPQ tambah Hasbi, diantaranya, bayar listrik, honor petugas keamanan, pembelian perlengkapan untuk mencegah virus covid-19, yakni alat pelindung diri (apd). Salahsatunya, fasilitas wastafel pencuci tangan berikut hand santizernya serta masker.
“Untuk biaya honor guru tidak diperbolehkan. Terkecuali, ada salah satu guru pendidik yang akan memfasilitasi untuk pembelian apd,” ungkapnya.
Kembali pada kegiatan Reses, Hasbi berharap, Reses empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara seperti ini sangat penting dan harus terus dilakukan, agar bisa menggugah dan memahami,untuk memantapkan dan mengamalkan nilai nilai ke empat hal dasar yang ada didalam empat pilar kebangsaan tersebut.
“Keempat pilar itu, merupakan hal dasar sebagai landasan berdirinya dan tegaknya bangsa Indonesia,” tandasnya.
Sementara salah seorang penerima BOP, Pimpinan Yayasan Attarbiyah di Kampung Susukan, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Bukhori mengaku jika di Aspirasi MHJB tidak adanya biaya pemotongan administrasi BOP.
“Justru kami sangat berterimakasih (mewakili penerima BOP lainnya-red), karena sudah dibantu oleh Anggota DPR RI di Dapil Banten I, yakni Pak Hasbi yang selalu mendorong dan mengupayakan kemajuan bidang PAI di Kabupaten Lebak ini,” pungkasnya.
Berikut besaran nominal BOP yang diterima, pondok pesantren, senilai Rp 25, 40 hingga 50 juta. Sedangkan TPA/TPQ dan MDT Rp. 10.000.000. (bin).