Perajin Keset di Lebak Ciptakan Tenaga Kerja Lokal

Perajin Keset di Lebak Ciptakan Tenaga Kerja Lokal

 

JUARAMEDIA.COM LEBAK – Perajin keset kaki di Kabupaten Lebak, Banten dapat menciptakan tenaga kerja lokal sehingga menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.

“Kami memberdayakan tenaga kerja lokal itu sebanyak 40 orang dan kebanyakan emak-emak,” kata Sugandi, seorang perajin keset kaki di Desa Cilangkap Kecamatan Maja Kabupaten Lebak, saat ditemui media, Sabtu (26/12/2020).

Menurutnya, produksi perajin keset kaki itu dipasarkan ke sejumlah daerah di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Bogor.

Selama ini, kata Sugandi, permintaan pasar relatif berkurang dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 hingga bisa menjual sekitar 500 kodi/bulan.

“Dampak pandemi COVID-19 cukup terpukul, karena pendapatan menurun drastis hingga 50 persen atau 250 kodi/bulan,” ujarnya.

Namun, pihaknya tetap bertahan untuk menyelamatkan para tenaga kerja lokal agar memiliki penghasilan ekonomi.

Sebab, masyarakat di desanya itu kebanyakan pekerja serabutan buruh tani.

Saat ini, kata dia, harga keset kaki itu dijual Rp120 ribu/kodi, sehingga omzet pendapatan di tengah pandemi COVID-19 mencapai Rp30 juta dari sebelumnya Rp60 juta/bulan.

“Kami berharap usaha kerajinan bisa bertahan di tengah COVID-19,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, produksi kerajinan keset kaki itu dengan memanfaatkan limbah kain konveksi dari Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.

Pihaknya merintis kerajinan tersebut tahun 2019 dan hingga kini mampu menyumbangkan pendapatan ekonomi warga tersebut.

Mereka para pekerja itu bisa menghasilkan Rp500 ribu sampai Rp600 ribu/bulan dengan sistem pengupahan borongan.

“Kami mengapresiasi usaha kerajinan keset kaki itu hingga kini bertahan di tengah pandemi COVID-19 berkat adanya bantuan peralatan dari pemerintah daerah,” katanya.

Janah (60), seorang pekerja keset kaki mengakui bahwa dirinya sangat terbantu adanya kerajinan itu, karena bisa menghasilkan pendapatan ekonomi.

“Kami setiap hari merajut kain-kain limbah itu menjadi produksi keset kaki,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat mengatakan pemerintah daerah mendorong pelaku Indusri Kecil dan Menengah (IKM) tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19, sehingga menyumbangkan ekonomi masyarakat.

“Kami secara bertahap setiap tahun memberikan bantuan kepada pelaku IKM agar usaha mereka tumbuh dan berkembang hingga menciptakan lapangan pekerjaan,” katanya. (arya/JM) 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *