JUARAMEDIA.COM – Terjun menggeluti dunia usaha barang barang bekas atau rongsokan ke pelosok pelosok desa semenjak dari usia muda sampai sekarang yang tidak pernah mengenal lelah hanya untuk mencari barang barang bekas.yang bisa di menghasilkan rupiah.
Yani (30) Warga Kampung Citundun Tengah Desa Banjarsari Kecamatan Warunggunung Lebak, yang menggeluti usaha rongsok semenjak usia masih muda (20) tahun,dalam menggeluti usaha rongsok ini tidak mengenal lelah dan malu untuk mengumpulkan mencari barang barang yang bisa menghasilkan uang.
Dikatakan Yani,semenjak usia 20 tahun saya,terjun dalam usaha rongsok sampai sekarang,jadi sudah 11 tahun menggelutinya.Awalnya saya (yani) mencari barang bekas dengan membawa karung berjalan kaki dari kampung ke kampung dari pagi sampai sore.
Dengan serius menggeluti barang rongsok ini,yang awalnya hanya berjalan kaki dengan nenenteng karung,alhamdulillah sekarang sudah bisa membeli losbak pickup AVV dengan membeli secara kontan hasil dari jerih payah memungut barang bekas.”Selain itu di samping rumah saya di bangun saung untuk menampung hasil limbah rongsokan dan memperkejakan lebih dari 10 orang warga setempat,”terang Yani pada Juara Media.Com di lokasi saung rongsoknya,Selasa (22/6).
Ungkap Yani,dengan bisa memperkerjakan warga setempat secara tidak langsung membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran dan bisa membantu memperdayakan masyarakat dalam hal meningkatkan ekonomi.
“Barang barang limbah sendiri yang di kumpulkan berbagai jenis dari bahan Kardus,plastik hingga ke botol beling.Dulu sebelum memiliki kendaraan roda empat memulung atau membeli limbah hanya di sekitaran Rangkasbitung,tapi setelah memiliki kendaraan sampai ke Lebak selatan, yang penting bisa di jual,”ujar Yani pengusaha rongsok.
Sementara Emay (28) istri Yani sangat mendukung kegiatan usaha suaminya yang tidak pernah mengenal lelah dalam menjalankan aktivitas usahanya,mudah mudahan di beri kelancaran dan kesuksesan dalam mengumpulkan rongsok.
“Bersyukur warga setempat bisa membantu membersihkan rongsok rongsok yang kotor dengan imbalan sesuai dengan hasil kerjanya,” pungkasnya. (De)