JUARAMEDIA.COM – Bejad kelakuan kawanan pemuda wargat Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, dengan modus mengiming-imingi babacakan (makan bersama), malah tega menyekap dan memperkosa tiga perempuan yang masih dibawah umur dan masih duduk dibangku sekolah tingkat SD-SMP.
Prilaku itu dilakukan 3 orang pemuda terhadap korban berinisial, SN (15), NA (11) dan DH (14) warga Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, di rumah seorang pelaku di wilayah Kecamatan Kaduhejo, Kamis (01/07/21) lalu.
Kronologis kejadian yang berhasil dihimpun, berawal ketiga gadis itu dijemput oleh dua pria berinisial R dan A pada Kamis (01/07/21) siang, dan seorang pelaku lainnya berinisial Z alias Acil menunggu kedatangan mereka. Mereka pun lalu memulai acara babacakan itu di salah satu rumah pelaku berinisal R, tanpa menimbulkan gerak-gerik yang membuat curiga ketiga korban itu.
Dan sore harinya usai babacakan, NA merengek meminta diantarkan pulang. Namun, ketiga pelaku berdalih saat itu tidak ada kendaraan untuk mengantar tiga gadis ini kembali ke rumah.
Bahkan, walau NA beberapa kali mendesak para pelaku, namun jawabannya tetap sama yaitu motor yang tadi mereka gunakan sedang dipinjam oleh temannya.
Hingga malam hari, alibi yang dibuat ketiga pelaku masih sama. Pelaku lalu menawarkan supaya ketiga gadis ini menginap di rumah R, dan berjanji akan mengantarkannya pulang ke rumah pada esok harinya.
Akhirnya, ketiga korban kena rayuan maut para pelaku. Mulai dari sinilah, para pelaku lalu melancarkan aksi biadabnya dengan menyekap dan memperkosa ketiga korban yang notabene masih berstatus anak di bawah umur.
Seorang ayah korban berinisial S mengungkapkan, ketiga korban itu sepupuan dan pergi dari rumah mau babacakan. Namun niat babacakan itu tak diketahui keluarga mau ke rumah cowok.
“Keluarga tidak ada yang tahu cowoknya itu siapa, soalnya bilangnya cuma mau main terus bacakan sama teman,” kata S, Kamis (08/07/21).
Keluarga semuanya panik karena ketiga anak gadis itu hingga larut malam ditunggu-tunggu tak kunjung pulang. Ditambah lebih panik, handpone milik ketiga korban tidak aktif.
“Keluarga semuanya udah pada panik nyariin, HP-nya semua juga udah tidak ada yang aktif. Bahkan kami mempertanyakan ke teman-temannya pada tidak ada yang tahu,” jelasnya.
Akhirnya pihak keluarga melakukan pencarian, namun tetap saja tak menemukannya. Bahkan sampai Jumat (02/07/21), keluarga belum mendapatkan kabar mengenai dimana ketiga gadis yang baru duduk di bangku SD dan SMP tersebut.
Kabar baik itu baru didapat pada Sabtu (03/07/21) sore menjelang magrib. Saat itu, ada warga yang memberitahu ayah korban, jika anaknya dan dua keponakannya itu sedang berada di rumah pelaku R sejak pamit dari rumah tiga hari yang lalu.
“Pas udah dikasih tahu lokasinya, keluarga langsung ke sana. Di rumah itu ternyata udah banyak orang, ada hampir 50-an. Intinya warga di situ minta kami supaya melakukan tindakan main hakim sendiri sama yang punya rumah, yang penting anaknya udah ketemu terus minta langsung dibawa pulang aja,” jelasnya menceritakan.
Meski sempat menaruh emosi, ayah korban hanya bisa bersukur anaknya yang sudah tidak ada kabar selama tiga hari itu telah ditemukan. Namun kabar buruk terdegar oleh keluarga, karena korban mengaku selama tiga hari itu disekap dan diperkosa.
“Di rumah, anak saya baru ngaku udah disetubuhin sama salah satu pemuda. Hati saya hancur, pak. Malem itu saya sampai bingung harus gimana, Ya Allah begini amat nasib anak saya, kenapa harus jadi sasaran,” keluhnya.
Akhirnya ayah korban memilih jalur hukum dengan melaporkan ketiga pelaku berinisial R, A dan Z alias Acil itu ke polisi. “Sudah dilaporin pak ke polisi. Saya sama keluarganya itu pelaku dihukum setimpal, kalau bisa dihukum seberat-beratnya,” harapnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Fajar Mauludi kepada media membenarkan laporan tersebut. Saat ini katanya, petugas masih melakukan penyelidikan dan tengah memburu keberadaan pelaku.
“Masih lidik. Nanti kalau sudah ada penangkapan saya kabarin lagi yah,” katanya singkat. (Dan)