Caption : Kepala Kantor Repsentative Daerah Lebak dan Kepala Telkom Lebak beserta jajarannya.
LEBAK, JUARAMEDIA.COM – PT Telkom Indonesia luncurkan program unggulan internet hemat atau paket Pelajar Pendidik Jurnalis (PPJ) di masa pandemi covid-19. Program yang dirilis pada 1 Oktober 2021 oleh perusahaan berlogo mirip rumah tersebut, menyasar kalangan, seperti tenaga pendidik, pelajar dan jurnalis.
“Kelebihan dari paket PPJ ini, karena segmennya untuk kalangan ketiga profesi saja. Harga pemasangan dan internet yang ditawarkan lebih murah dari pemasangan dan berlangganan biasa pada umumnya,” kata Kepala Kantor Repsentative Daerah Lebak, Hervin di ruang kerjanya, Jumat (22/10/2021).
Dijelaskannya, mengenai biaya atau tarif untuk para pelanggan PPJ ini, jauh lebih murah dan hemat dari pemasangan pelanggan biasa.
“Untuk tarif pemasangan layanan internet biasa, terhitung mulai dari Rp 500.000 per paketnya. Nominal tersebut belum termasuk biaya PPN. Sedangkan bagi calon pelanggan program PPJ cukup menggelontorkan biaya Rp150.000 yang juga belum termasuk
PPN sebesar 10 persen,” jelasnya.
Lanjut Hervin, “Untuk biaya bulanan paket PPJ pun lebih murah, kenapa? Karena para pelanggan PPJ bisa mengambil paket internet dengan kecepatan 20Mbps yang rencanya bakal ditiadakan untuk pelanggan biasa dalam waktu dekat. Peniadaan program 20Mbps bagi paket reguler ini adalah strategi subsidi silang guna menunjang berjalan mulusnya program internet PPJ.
Lebih jauh terkait program PPJ ini Hervin menjelaskan, perbandingan mengenai harga paket internet PPJ sendiri memiliki rentang harga yang jauh lebih hemat dibandingkan paket internet reguler biasa. Untuk PPJ, paket internet dengan kecepatan 20Mbps berada di harga Rp255.000 dan reguler berada di harga Rp315.000 perbulannya, sedangkan untuk paket internet 30Mbps PPJ menawarkan harga Rp315.000 perbulan jauh lebih murah dibanding paket reguler yang berada di harga Rp390.000 perbulannya.
“Untuk target yang disasar program PPJ sendiri adalah sebanyak mungkin, sedangkan mengenai jangka waktu program PPJ ini masih belum bisa dikonfirmasi sampai kapan” ungkap Hervin.
“Berikut syarat dan ketentuan yang harus ditempuh agar pelanggan masuk kategori calon pelanggan PPJ, untuk pelajar wajib mengunggah foto Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Pelajar yang masih berlaku melalui form berlangganan paket,” ujarnya.
Sedangkan bagi tenaga pendidik tambah Hervin, tentu harus melampirkan bukti sebagai Guru Tenaga Kependidikan (GTK) berupa Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan, syarat untuk jurnalis, wajib mengunggah foto kartu identitas jurnalis yang diterbitkan oleh perusahaan atau instansi resmi.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Telkom Cabang Lebak Tubagus Haerudin berharap agar program PPJ ini bisa memberikan manfaat besar di masa pandemi covid19.
“Melalui program PPJ ini, ketiga profesi tersebut dapat menjalankan mobilitasnya sesuai tugas pokok dan fungsinya tanpa adanya hambatan jaringan internet. Terlebih, para pelajar akan sangat mudah dalam mengakses materi yang disampaikan melalui layanan daring,” ujarnya.
Menurutnya, telkom sebagai perusahaan publik dapat memberikan pelayanan dengan fasilitas dan program yang terbaik untuk masyarakat. Karena setiap layanannya kerap mengutamakan peningkatan kualitas dengan integritas dan dedikasi yang tinggi dalam pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya, melalui program PPJ ini, meski saat ini belum menunjukan hasil yang signifikan. Karena menyusul program tersebut baru dimulai pada 1 oktober 2020.
“Untuk mencapai target maksimal. Kami (manajemen Telkom Lebak-red) sedang berproses dalam sosialisasi program tersebut. Salah satunya dengan melakukan kunjungan secara door to door atau pintu ke pintu ke setiap sekolah dan berkomunikasi dengan para guru serta menebar brosur,” ungkapnya.
Di tempat berbeda, Sarah Aulia seorang pelajar mengaku bahwa dengan hadirnya program PPJ dari telkom ini, tentu membawa angin segar bagi pelajar. Karena menurutnya, biaya tersebut dinilai sangat terjangkau dengan isi dompet.
“Saya senang sekali karena ketika dijelaskan dan tau adanya program PPJ, mamah akhirnya setuju dan mampu untuk pasang wifi di rumah, dan saya tidak perlu khawatir lagi kehabisan kuota ketika sedang belajar online” pungkasnya. (san).