Caption : Secara simbolis, siswi SMAN 1 Kalanganyar tengah memberikan eco enzyme kepada orangtuanya di masa panen kedua.
JUARAMEDIA.COM.LEBAK – SMAN 1 Kalanganyar, menggelar sejumlah kegiatan di momen penyerahan rapor. Berikut rangkaian kegiatannya, yang pertama para siswa dan siswi membuat kerajinan tangan dengan menggunakan bahan dasar yang sebagian besar dari bambu. Kemudian, mengedukasikan tatacara membuat dan memanen eco enzyme serta menyerahkan hasil produksi cairan yang banyak manfaatnya tersebut, kepada orangtuanya.
“Kebetulan hari ini, Jumat 13-6-2022. Terdapat jadwal penyerahan rapor dan saat ini, waktu panen raya eco enzyme yang kedua sudah memasuki masa panen,” kata Kepala SMAN 1 Kalanganyar Dra. Hj. Djamilah Sudjana, M.Si. Usai membuka beberapa rangkaian kegiatan di sekolah setempat.
Menurutnya, momentum penyerahan rapor kepada orangtua pelajar di SMAN 1 Kalanganyar ini, waktunya memang bertepatan dengan panen raya eco enzyme kedua. Sehingga, ia bersama tim penggagas produksi cairan yang kandungannya banyak manfaatnya tersebut, dapat memperkenalkan produk hasil karya anak-anaknya selama sekolah disini.
“Alhamdulillah, berkat semangat dari tim, seperti guru, staf berikut pelajar, SMAN 1 Kalanganyar ini memiliki daya tarik yang tidak dimiliki oleh sekolah lainnya. Sebab, meskipun sekolah ini berada di pelosok, namun dari inovasi dan kreativitasnya selalu menjadi referensi untuk sekolah lainnya,” ujarnya.
Kreativitas hasil karya di SMAN 1 Kalanganyar yang paling mencolok kata Kepala sekolah yang juga Ketua Komunitas Eco Enzyme Kabupaten Lebak ini, yakni cairan eco enzyme yang bahan dasarnya amat ramah lingkungan.
“Setelah penyerahan rapor, para pelajar, memberikan edukasi terhadap orangtuanya juga masyarakat sekitar dalam memproduksi eco enzyme dari awal hingga masa panen. Kemudian, hasil panennya, pelajar memberikannya kepada orangtuanya masing-masing. Bahkan, selain membuat eco enzyme, para siswa dan siswi memperlihatkan keahliannya saat membuat ukiran atau miniatur yang berbahan dasar hampir sebagian besar dari bambu pada kegiatan Pameran Seni Kriya,” ungkapnya.
Setiap hasil karya/prestasi yang dibuat oleh para siswa dan siswinya tambah Djamilah, sekolah memberikan piala/hadiah atau reward kepada peserta yang sudah diberikan penilaian terbaik oleh panitia. Hal ini terlihat saat penutupan Class Meeting pada hari yang sama dilaksanakan OSIS setelah menyelesaikan rangkaian lomba selama 1 minggu menjelang pembagian rapor.
“Selain menggelar beberapa kegiatan, Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tetap berlangsung hingga 7 Juli 2022 kedepan,” katanya.
Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Kalanganyar Neysia Lavtania mengatakan jika proses PPDB di sekolah ini, menggunakan sistem daring dan luring.
“Sebenarnya kita hanya melaksanakan PPDB dengan sistem daring. Namun, karena zona disini masih terkendala dengan jaringan internet, sehingga, kita beri kebijakan melalui luring. Peserta cukup datang ke sekolah dan kita yang akan fasilitasi untuk pendaftarannya secara daring,” katanya.
Mengenai kuota penerimaan siswa dan siswi baru di SMAN 1 Kalanganyar tambah Neysia, tersedia sebanyak 180 kuota yang dibagi 5 kelas. Sedangkan, mekanisme penerimaannya, terdapat beberapa jalur, seperti zonasi 50 persen, prestasi 30 persen dan afirmasi 15 persen serta perpindahan atau mutasi orang tua 5 persen.
Di tempat yang sama Ketua Panitia Pemeran Seni Kriya SMAN 1 Kalanganyar Holifah, mengatakan bahwa ia sempat merasa kesulitan saat memberikan penilaian hasil kreativitas para pesertanya. Sebab, hasil karyanya, memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Namun, terdapat satu peserta yang banyak memperoleh banyak poin di ajang pameran ini.
“Peserta yang mengikutinya, tercatat sebanyak 45. Kemudian, hasil karyanya, terdapat puluhan miniatur seperti, lukisan dari bambu, vas bunga, rumah mini dan jenis ukiran lainnya,” katanya.
Ia berharap, semoga hasil karya Seni Kriya pelajar di SMAN 1 Kalanganyar ini, kedepannya dapat mengikuti jejak alumninya yang sudah memperoleh prestasi di ajang FLS2N di tingkat kabupaten. (bin)