Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Menyebut Partisipasi Sekolah Di Banten Masih Di Bawah Nasional

Caption : Deni Subhani Ketua Madrasah  Center Of Lebak 

JUARAMEDIA,SERANG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten di media yang menyebut Partisipasi sekolah di Banten masih di bawah nasional, karena ada faktor masyarakat yang mungkin lebih mengutamakan pendidikan di pondok pesantren. Namun tidak dibarengi dengan pendidikan formal, langsung mendapat reaksi keras dari beberapa civitas pengajar di lembaga pendidikan berbasis ponpes.

Ketua Madrasah Center of Lebak, Deni Subhani, kepada awak media, Rabu (4/5/2023) mengatakan, lembaga pendidikan Islam semakin tumbuh di Banten. Keberadaan sekolah-sekolah formal yang didirikan di Ponpes justru meningkatkan angka partisipasi sekolah.

Kata Deni Subhani, tidak hanya ada Madrasah Aliya yang berada dalam naungan Kemenag, bahkan banyak ponpes yang juga mendirikan layanan pendidikan formal SMA dan SMK dan berada di bawah naungan Kemendikbud.

Terpenting kata Deni, harus ada koordinasi dan sinergitas antara Kemendikbud dan Kemenag Banten untuk mendorong agar fasilitas pendidikan formal di Ponpes semakin baik

“Yang jelas, banyak ponpes yang juga menyelenggarakan pendidikan formal, berarti ini menjadi penyumbang naiknya angka partisipasi sekolah di Banten tentunya,” kata Deni.

Sebelumnya, pihak Kemenag Banten, Sebagaimana juga bereaksi dengan pernyataan Kepala Kemendikbud Banten yang dianggap menyalahkan dunia pendidikan pondok pesantren (ponpes) terkait rendahnya angka partisipasi sekolah di Banten.

Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam pada Kanwil Kemenag Provinsi Banten Encep Safrudin Muhyi.

Menurut Encep, pendidikan yang ada di lingkungan pondok pesantren adalah melakukan pembinaan peserta didik terkait dengan akhlakul karimah, dan juga kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren lebih maksimal dibandingkan dengan sekolah yang bukan pondok pesantren.

Lanjut Encep, pondok pesantren memberikan pendidikan, pembinaan dan pengawasan selama 24 jam.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten berjanji akan mengejar angka partisipasi sekolah menjadi rata-rata nasional.

kejar target angka partisipasi sekolah tersebut disampaikan Kepala Dindikbud Banten Tabrani usai memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2023.

Tabrani mengaku, pihaknya tengah berkonsentrasi pada peningkatan angka partisipasi sekolah di Provinsi Banten, sehingga diharapkan dapat mengejar rata-rata nasional angka partisipasi sekolah.

Ia menjelaskan, partisipasi sekolah di Banten berada pada angka 69,63 persen. Partisipasi sekolah di Banten masih di bawah nasional yang menduduki angka 72 persen lebih.

Katanya, banyak faktor yang menyebabkan angka partisipasi sekolah di Banten lebih rendah dibandingkan nasional.

“Salah satunya adalah ada masyarakat yang mungkin lebih mengutamakan pendidikan di pondok pesantren, namun tidak dibarengi dengan pendidikan formal,”pungkasnya. (ika)