Target KCD Dindikbud Provinsi Banten Wilayah Lebak, Semua Sekolah Dapat Menerapkan Sistem Pembelajaran Kurikulum Merdeka 

Caption: KCD Dindikbud Provinsi Banten Wilayah Lebak.

JUARAMEDIA.COM.LEBAK – Kantor Cabang Dinas atau KCD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Wilayah Lebak, terapkan sistem pembelajaran kurikulum merdeka disetiap sekolah secara bertahap sesuai instruksi dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Kepala KCD Dindikbud Banten Wilayah Lebak ” Gugun Nugraha mengatakan bahwa kurikulum merdeka, ini memaknai merdeka belajar. Karena, sesungguhnya program tersebut merupakan sebuah terobosan dalam mendorong dan melihat perkembangan setiap anak yang memiliki potensi.

“Sumber belajar tidak hanya dari guru dan di lingkungan sekolah saja. Namun, masyarakat sekitar pun dapat menjadi sumber dan bahan belajar. Kedepannya, diharapkan tidak ada lagi kekurangan tenaga pendidik di Wilayah Lebak,” kata Gugun di ruang kerjanya. Jumat (23/6/2023)

Dijelaskannya, bahwa semua sekolah di Propinsi Banten Wilayah Lebak akan menerapkan metode kurikulum merdeka belajar secara bertahap.

“Kami akan selalu bekerjasama untuk menerapkan metode kurikulum merdeka di setiap sekolah, dengan kelompok kerja kepala sekolah dan juga pengawas untuk dapat melaksanakan kurikulum merdeka belajar,” katanya.

Gugun menambahkan bahwa, untuk Wilayah Lebak, sebernanya diuntungkan karena memiliki banyak potensi. Bahkan, narasumber-narasumber untuk sekolah penggerak, guru penggerak, termasuk untuk Kurikulum Merdeka Belajar mayoritas terdapat di Kabupaten Lebak.

“Masa narasumber kita dipakai di luar. Sedangkan, beberapa sekolah masih belum menerapkan kurikulum merdeka belajar. Dan Alhamdulillah gayung bersambut, tanpa terkecuali, semua harus dan wajib melakukan itu. Bagaimanapun juga ini adalah kurikulum yang tepat untuk republik tercinta ini,” ujarnya.

Lebih jauh Gugun menambahkan jika untuk saat ini. Sekolah yang melaksanakan kurikulum merdeka, belum mencapai 100 persen. Dan yang lainnya masih berjalan secara estafet.

“Mengingat, terkendalanya dari segi penunjang. Seperti, layanan internet (blank spot) dan lainnya. Semoga kedepannya pelaksanakan kurikulum merdeka ini bisa diterapkan disemua sekolah,” pungkasnya. (Rif).