Siswa SDN 1 Parung Panjang Mogok Belajar,  Kinerja Dindik-pun Mendapat Sorotan DPRD Lebak 

Caption : Musa Weliasyah Anggota DPRD Lebak dari Fraksi PPP

JUARAMEDIA, LEBAK – Siswa SDN 1 Parung Panjang mogok sekolah. Padahal, senin (22/7/2024) biasanya para siswa sebelum melaksanakan KBM menggelar upacara  bendera, namun di SDN tersebut yang nampak hanya para gurunya saja.

Berdasarkan video yang diterima redaksi, nampak seseorang tengah bertanya kepada guru – guru SDN 1 tersebut. Dalam video itu, sejumlah guru – guru tengah duduk di gajebo. Sementara yang memvideo terus bertanya kepada guru

 ” coba jelaskan , ini kan bukan hari libur, ko gak ada yang  sekolah kosong, sekolah ko kosongkan apa diliburkan? . siswa, wali murid tidak ada, kelas kosong,” ujar seseorang dalam video itu.

Sementara itu, Musa Weliansyah Sekertaris Fraksi PPP DPRD Lebak mengatakan, aksi mogok sekolah yang di lakukan siswa siswi SDN 1 Parung Panjang itu, merupakan buntut dari adanya dugaan penggelapan uang tabungan oleh oknum Kepsek setempat.

” Karena tidak ada  tindakan yang cepat dari Dinas Pendidikan, Akibatnya para orang tua siswa melarang anaknya untuk sekolah, ini sangat memalukan “

” Padahal, sudah jelas dari awal  tuntut mereka itu, Kepseknya segera diganti, sebab kalau belum diganti, mereka akan melarang anak mereka sekolah di SDN tersebut ” kata Caleg Terpilih DPRD Banten ini.

Karena itu, kata Musa, pihaknya meminta komisi III DPRD Lebak segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan, agar segera melakukan tindak – tindakan sesuai kewenangannya.

” Agar KBM di SDN 1 Parung Panjang kembal berjalan normal” pungkas Musa.

Diketahui, Haryani, Kepsek SDN 1 Parung Panjang, Kecamatan Wanssalam, Kabupaten Lebak, mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kepsek SDN 1 tersebut.

Pengunduran diri Haryani sebagai Kepsek SDN 1 Parung Panjang ini, dikuatkan dengan surat Pernyataan yang dibuatnya, tertanggal 28 Juni 2024, diatas materai dengan dan yang bersangkutan.

Dalam surat pernyataan yang ditulis tangan tersebut, dituliskan alasan Kepsek Haryani mengundur diri, yaitu  “Karena yang bersangkutan mengakui terdapat beberapa hal tanggung jawab dan kepemimpinan yang tidak bisa diatasnya”

Informasi yang dihimpun, diduga latar belakang penyebab Haryani mengundurkan diri sebagai Kepala SDN 1 Parung Panjang ini, lantaran yang bersangkutan menggunakan uang tabungan sekolah sebesar Rp 80 juta, tapi saat mau dibagikan ke masing – masing siswa, Haryani tak bisa mengembalikan sesuai jadwal.

Meski demikian, saat ini sering berjalan waktu uang tersebut telah diselesaikan dengan cara dicicil. (budi /jm)