Tuntut Tertibkan Tambang  Pasir, Ratusan Warga Cimarga Demo di Kantor Bupati 

Caption : Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan ketika menemui Pendemo dan memberikan penjelasan terkait tuntutan para Pendemo 

JUARAMEDIA, LEBAK – Sekitar 500 masa, warga masyarakat Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang tergabung dalam wadah Organisasi Aliansi Masyarakat Cimarga Bersatu (AMCB), menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Lebak.

Dalam aksinya menuntut, para pengusaha pasir yang ada di Kecamatan Cimarga, tidak menjual dan membawa pasir basah.

Masyarakat Cimarga mengaku sudah beberapa tahun merasa tidak nyaman, sebab hampir disepanjang jalan Cimarga – Aweh, kondisinya selalu becek dan  berdebu.

” Itu semua dampak dari pengusaha tambang pasir yang menjual pasir dalam kondisi basah. Karena itu kami minta  Bupati menertibkan pengusaha yang membandel” ujar H Ahdi salah seorang tokoh masyarakat Cimarga dalam orasinya.

Selain itu, kata Ahdi, warga juga menuntut pengusaha pasir diminta bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan, sebagai dampak dari aktivitas usaha galian pasir mereka (pengusaha – red)

” Segera reklamasi  lokas lokasi bekas aktivitas tambang mereka” timpal Udin Dolar dalam orasinya.

Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan ketika menemui para Pendemo menyatakan, terkait dengan hal ini pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak Provinsi.

” Setelah paripurna saya akan turun ke lokasi, dan ingin tahu secara langsung kondisi atau persoalanya seperti apa?. Ini cara saya menyelesaikan persoalan” kata Pj Bupati.

” Insya Allah, Selasa pekan depan saya juga akan audensi dengan perwakilan masyarakat Cimarga” imbuh Iwan.

Sementara itu, KH Pupu tokoh ulama dan masyarakat Cimarga mengatakan, terkait dengan tuntut masyarakat Cimarga ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Pj Bupati Lebak, untuk menempuh langkah – langkah perbaikan untuk kemaslahatan masyarakat Cimarga dan sekitarnya.

” Perlu diketahui, kami dengan seperti ini juga, secara tidak langsung membantu pemerintah, agar jalan jalan tidak rusak, akibat truk pengangkut pasir melek iki tonase ‘” pungkas Pupu. (budi /jm)