Hasil Survei Indikator Pilkada Lebak, Paslon Hasbi Amir Unggul Ketimbang Lawannya

Caption: Direktur Utama Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Fauny Hidayat tengah menyerahkan hasil survei kepada Juru bicara Paslon Bupati Lebak Hasbi Amir di JB Center. 

Juaramedia Lebak – Sebelumnya, masyarakat Kabupaten Lebak, sempat dibuat heboh. Setelah, menerima informasi bodong hasil survei Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Lebak, yang mengatasnamakan dari Lembaga Survei resmi Indodata.

Tak tanggung-tanggung, hasil surveinya pun sudah menyebar luas di beberapa media sosial. Bahkan, tercatat dengan jelas presentase dari ketiga Paslon (Pasangan calon), seperti nomor urut tiga, Sanuji-Fajar menempati posisi tertinggi sebesar 49,6 persen. Kemudian, disusul oleh Paslon nomor urut satu, Hasbi-Amir sebesar 27,5 persen. Sedangkan, paslon nomor urut dua, yakni Dede-Virnie menempati posisi terendah dengan perolehan 15,7 persen.

Direktur Eksekutif INDODATA, Danis T.S Wahidin, membantah bahwa pihaknya telah mengeluarkan hasil survei tersebut.

Danis menegaskan bahwa INDODATA tidak pernah melakukan survei Pilkada di Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.

“Kami klarifikasi bahwa itu bukan kami yang mengeluarkan, kami tidak pernah terjun di Pilkada Lebak atau di Provinsi Banten,” kata Danis saat dikonfirmasi awak media melalui panggilan telepon pada Selasa (5/11) lalu.

Ia menjelaskan, meskipun hasil survei palsu tersebut mengatasnamakan Lembaga Surveinya, pihaknya tidak akan melakukan tuntutan kepada Aparat Penegak Hukum.

“Untuk hal ini, demi menjaga kondusifitas Pilkada serentak kami tidak akan melanjutkan ke jalur hukum. Namun sekali lagi kami tegaskan, itu bukan hasil survei yang dikeluarkan oleh INDODATA,” ungkapnya.

Danis menerangkan, klarifikasi ini telah disampaikan dirinya melalui berbagai awak media dan media sosial resmi INDODATA.

Sementara, Direktur Riset Lembaga Indikator Politik Indonesia, Moch. Adam Kamil menyampaikan bahwa berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan surat suara, jika paslon nomor urut satu, yakni Hasbi Amir menempati posisi teratas dari ketiga paslon.

“Survei ini terhitung sejak Minggu, 3 November 2024 dan berakhir pada Kamis tanggal 7 kemarin. Ini baru pertama kalinya dilakukan survei,” kata Mochamad Adam Kamil saat menggelar konferensi pers di JB Center Warunggunung. Sabtu (9/11/2024).

Ditegaskannya, berdasarkan hasil survei. Paslon Hasbi Amir menempati posisi teratas, yakni di angka 63,4 persen. Kemudian, disusul pasangan Sanuji Farid 19,7 persen. Sedangkan Dede Virnie, memperoleh 7 persen.

“Dari hasil survei di 28 kecamatan. Paslon Hasbi Amir unggul di 24 kecamatan. Sedangkan, di empat kecamatan, dua imbang dan dua kalah tipis,” ungkapnya.

Menurutnya, dua kecamatan yang perolehannya imbang, yakni di Kecamatan Banjarsari dan Malingping. Sedangkan, di dua kecamatan yang mengalami kalah tipis, berada di Kecamatan Panggarangan dan Cigemblong.

“Hasil tersebut, tentu akan berubah jika dihitung hingga 27 November 2024 kedepan. Kemungkinan akan lebih mendominasi, yang terpenting tim pemenangannya terus melakukan sosialisasi,” ungkapnya.

Survei elektoral Pilkada Kabupaten Lebak ini, juga dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling.Jumlah sampelnya, yakni sebanyak 800 orang.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error- MoE) sekitar ±3.5 persen pada Tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Lebak yang terdistribusi secara proporsional.

“Mengenai suara yang mendominasi, tentu dari semua kalangan, mulai dari partai politik, gen Z dan hampir semua kalangan. Termasuk pria dan wanita,” tegasnya.

Sementara, Juru bicara Paslon Bupati Lebak Hasbi Amir, Agus R Wisas menyampaikan bahwa hasil survei dari Indikator Politik Indonesia ini, merupakan hasil resmi.

“Kita masih memiliki waktu hingga 20 hari kedepan. Tentunya, di empat kecamatan yang masih belum mendominasi, akan kami perjuangkan untuk mendominasi perolehan suara dengan strategi yang biasa kita lakukan,” ungkapnya.

Salah satu strateginya kata Agus, dengan menggunakan jalur sosialisasi secara dor to dor atau pintu ke pintu. (bin).