Warga Pajagan Mengeluh , Aktifitas Truk Pengangkut Pasir Basah Sebabkan Jalan Licin dan Becek 

Caption : Jalan Becek dan Licin akibat Aktifitas Truk pengangkut pasir basah

JUARAMEDIA,LEBAK-Sejumlah warga desa Pajagan, Kecamatan Sajira,mengeluh . Pasalnya, kondisi jalan di wilayah mereka menjadi licin dan becek. Penyebabnya,  akibat kendaraan dump truk pengangkut pasir basah dari perusahaan galian C di Kp Kopi, desa setempat.

” Sebelum terjadi korban lebih banyak lagi, kami minta pihak terkait untuk segera mengambil tindakan tegas, terhadap truk truk pengangkut pasir basah itu” ujar Zul salah satu pengguna jalan Rangkasbitung – Cipanas, di Kp Kopi, Sabtu  (16 /11/2024).

Menurut Zul kendaraan truk-truk pengangkut pasir itu, beraktifitasnya malam hari.

” Setiap malam puluhan truk pengangkut pasir lalu lalang, mengangkut pasir basah. Dampaknya selan becek dan licin, tonase besar juga bisa rusak terhadap jalannya “imbuhya. .

Zul juga menceritakan, Kamis malam (dini hari) ia kebetulan lewat dari Rangkasbitung hendak ke Ciuyah.

” Saya melihat dengan mata kepala sendiri, sopir pengangkut pasir ditegur oleh warga setempat dan pengguna jalan, agar tidak mengangkut pasir basah, karena becek dan licin sehingga membahayakan pengguna jalan” katanya.

Kepala Desa Pajagan H Atmawijaya mengatakan, sebelum diberikan izin, pihak pengusaha galian sudah  menyepakati akan ada kesepakatan antar Pengusaha dan Pemerintahan Desa.

” bila mana hal seperti jalan kotor dan becek serta tanah nya yang nempel di ban acak acakan kejalan, Itu harus di bersihkan” tandas Atmawijaya.

Untuk itu, kata Atmawijaya, terkait jalan becek dan licin ini, pihaknya segera akan memanggil  pengelola galian tersebut.

,,saya akan panggil pengelolanya, bila perlu kita surati secara resmi,bila ,”katanya

Sementara itu, Adul salah satu pengawas pada PT Pemata Alam Jaya Utama menjelaskan, di desa Pajagan ini terdapat tiga perusahaan dibawah pengawasanya, dua sudah beroperasi, satu lagi belum beroperasi.

” Semua ijinnya sudah lengkap, kalau tidak berijin kami juga tak berani beroperasi” Kilahnya.

Terkait dengan kondisi pasir basah, sambung Adul, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemilik perusahaan.

“Kami akan beritahukan ini kepada bos, kita akan bereskan dan akan berikan solusi secepatnya,” katanya. (che/jm)