Caption : Ilustrasi jenazah
JUARAMEDIA, LEBAK – Penasaran, Keluarga Korban,Tommy anak pertama dari Arkalaus (65) pensiunan TNI korban meninggal di area lokasi tambang pasir PT MQS mengaku menemukan kejanggalan atas meninggalnya orang tuanya yang dikabarkan kecelakaan kerja.
Tommi mengaku, saat kejadian kecelakaan tidak di kabarin,dikabarin setelah jasad bapaknya sudah ada dikantor perumahan di atas mobil losbak .
Selain itu, pihaknya juga merasa ada kejanggalan, dilihat dari luka yang terdapat dari korban, luka dibagian leher yang dilaporkan akibat kena beko, menurutnya diduga bukan disebabkan oleh sendok beko.
“Saya melihat luka bagian leher seperti akibat tebasan senjata tajam, karena beda luka tebasan sajam dengan benda tumpul,” ujar Tommi, kepada wartawan di kediamannya di Perumahan Cempaka Sajira,Senin (3/3/2025)
Menurutnya, luka korban pada leher di jahit sebelum dimandikan cukup jelas, bahkan selain luka dileher terdapat juga luka di belakang kepala dan lebam biru dibagian mata sebelah kiri.
“Bahkan kami sebagai keluarga dilarang untuk mengambil foto korban, sehingga kami tidak punya foto atau vidio saat korban sebelum dikuburkan,” kata Tommy
Lanjut Tommy, sebetulnya dia ingin melakukan outopsi pada jenazah korban. Saat itu, pihaknya tidak berdaya dan pasrah, hanya manut saja kepada perusahaan yang ikut andil dalam pemakaman korban.
“Saya juga sempat menanyakan penanganan kasusnya kepada perusahaan, dan keluarga tidak pernah memberikan kuasa kepada pihak luar untuk memberikan keterangan, kami terbuka saja kepada siapapun, kami harap penanganan kasus ini bisa terungkap yang sebenarnya,” tuturnya.
Sementara Medi Juanda, Anggota DPRD Lebak ketika dimintai tanggapannya oleh wartawan, mendorong aparat penegak hukum agar menangani kasus secara transparan dan terbuka. Sehingga, tidak ada lagi informasi yang berbeda dikalangan masyarakat.
“Karena ini menyangkut nyawa manusia, kami minta APH profesional menangani kasus ini, sehingga masyarakat tahu yang sebenarnya,” ucap Medi.
Diketahui Sebelumnya diberitakan, Galian Pasir PT MQS, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira telan korban jiwa, Arkalaus (65) security perusahaan tersebut Minggu (23/2/2025) lalu tewas tertimbun pasir
Berdasarkan Informasi yang dihimpun, Arkalaus yang juga merupakan pensiunan TNI AD ini, tewas tertimbun longsor saat dirinya sedang melihat pekerjaan pengerukan pembuatan saluran air mengunakan alat berat Beko, .
” Saya juga tidak tahu pak Arkalaus sedang apa di situ?. Padahal bukan pekerjaaannya, dia kan tugasnya satpam hanya menjaga keamanan saja,” Kilah Yuda Rahayu , Kabag Lingkungan dan Keamanan PT MQS, Kamis (27/2/2025).
Yudi juga menjelaskan, Minggu (23/2/2025) lalu itu, perusahaannya melakukan pembuatan saluran air, jalan yang baru dibuat 3 bulan itu, jalan di buat dari tanah merah mau dibuat saluran air.
” Sebetulnya kami sebelum kejadian telah menegur pak Arkalaus, agar tidak ada disitu, cukup atas aja karena kan beliau orang tua juga kan kita hargai,” imbuh Yudi
Terkait adanya isu yang beredar di masyarakat, bahwa korban tewas karena digorok hal itu , kata Yudi tidak benar.
” Murni kecelakaan kerja tertimbun longsor tebing yang sudah dikupas,sedangkan luka di lehernya itu akibat terkena sendok Beko waktu digali ketika pencarian korban ” Kilah Yudi. (ade /budi)