LEBAK – Warga korban pergerakan tanah yang terjadi di kampung Jampang, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, pada bulan suci Ramadhan 1440 H tahun 2019 ini terpaksa harus tinggal ditempat pengungsian.
Ratusan warga tersebut tinggal di tenda pengungsian, lantaran rumah tinggal mereka mengalami kerusakan parah dan roboh akibat pergerakan tanah yang terus terjadi beberapa bulan lalu.
Dari 129 rumah yang ada di kampung itu diantaranya, 12 rumah roboh rata dengan tanah, 39 rumah rusak berat, dan sudah di tingggalkan pengungsiinya. Sementara 75 rumah rusak, selain itu, hanya ada 3 rumah yang masih utuh, tetapi sebagian rumah sudah terlihat kerusakan pada dinding dan lantai rumah
Salah satu warga terdampak, Isah menuturkan, setiap hari ada saja rumah yang rusak atau roboh akibat pergerakan tanah, dirinya bersama warga lainya terpaksa tinggal di tenda pengungsian karena rumahnya sudah rusak parah dan tidak bisa di tempati karena hampir semua bagian rumahnya sudah rusak dan nyaris roboh.
“Hampir semua bagian rumah sudah hancur semua, jadi rumah di kosongkan takut roboh, apalagi ada anak kecil,” katanya, Kamis (9/5/2019).
Isah mengaku, semua barang-barang miliknya sudah di pindahkan ke rumah anaknya.
“Semua barang sudah di pindahkan kerumah anak yang ada di kampung sebelah,” ujarnya.
Senada dikatakan Anggraeni warga lainnya, ia mengaku rumahnya sudah roboh sejak dua hari kemarin. Sebelum tenda pengungsian didirikan dirinya bersama suami dan kedua anaknya menumpang tinggal di rumah saudaranya yang berada di kampung sebelah.
“Kemarin sempat mengungsi kerumah bibi yang ada di kampung sebelah, sekarang pulang, karena dapat kabar BPBD membuat tenda,” imbuhnya
Mereka warga yang terdampak berharap agar pemerintah segera mencarikan tempat relokasi untuk tempat tinggal mereka atau memberikan solusi yang kongkrit supaya nasib mereka tidak terlunta-lunta seperti yang tengah dialami saat ini. (bud/yaris)