LEBAK – Pasca didemo, kini masyarakat Kecamatan Cipanas mempertanyakan ijin pengembang perumahan ” Cipanas Resident” yakni PT Devinti. Pasalnya, informasi yang berkembang pihak perusahaan tersebut dalam pengurusan ijin tak memiliki rekomendasi pihak Kecamatan setempat. Hal ini dibenarkan Kasi Trantib Kecamatan Cipanas Adang Sohandi ketika di konfirmasi wartawan TR, Senin (16/9/2019)
“Kami juga merasa aneh rekomendasi dari Kecamatan Cipanas tidak ditempuh tapi Ijinnya bisa terbit,” ungkap Adang.
Karena itu kata Adang, pihaknya sangat memaklumi, jika ada masyarakat yang mempertanyakan ijin perusahaan tersebut.
“Tentunya kami secepatnya akan mengkaji ulang dan berkordinasi dengan pihak Kabupaten. Meski demikian kami juga berharap dan menghimbau kepada para petani yang ada di desa Sipayung agar tetap tenang dan menjaga kondusifitas,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan ratusan petani Desa Sipayung, Kecamatan Cipanas, Minggu (16/9/2019) mendatangi kantor developer PT Devinti, yakni sebuah perusahan pengembang perumahan ” Cipanas Resident” yang ada di Kecamatan tersebut. Mereka menuntut dan meminta pertanggungjawaban pengembang tersebut, untuk segera memperbaiki saluran irigasi DI Cipanas yang selama ini tersumbat akibat tertutup tanah dari proyek perumahan tersebut. Akibatnya ratusan hektar sawah tak mendapat pasokan air dari DI Cipanas ini. Kedatangan para petani ke perumahan Cipanas Resident ini didampingi atau dikawal oleh unsur muspika setempat.
Menurut Ajat perwakilan para petani, bahwa kedatangan para petani ke kantor perusahaan tersebut adalah akibat dari puncak kekesalan para petani yang telah berkali kali menegur dan meminta tanggung jawab pihak perusahaan, karena lebih dari tiga tahun irigasi DI Cipanas tidak berfungsi akibat terkena urugan tanah dari perusahaan tersebut, sehingga lebih dari 200 hektar pesawahan tidak bisa ditanami karena pasokan air terputus.
“Tiga tahun kami tidak bisa bercocok tanam karena saluran irigasi tertimbun urugan dari perusahaan tersebut,” Ujar Ajat.
Karena itu kata Ajat, hari ini (Minggu – red) pihaknya bersama ratusan petani lainnya sengaja datang ke kantor pengembang ini untuk minta pertanggung jawaban PT tersebut agar irigasi segera diperbaiki seperti semula. Sehingga aktivitas bertani para petani bisa kembali seperti semula dan tidak terus merugi.
“Sayangnya lagi-lagi pimpinan perusahaan tersebut selalu tidak ada. Tapi kami tidak akan berhenti disini, jika pihak perusahaan tidak memperbaiki saluran irigasi yang tertutup urugan tanah dari aktivitas proyeknya tersebut,” katanya.
Sementara Danramil 0305 Cipanas Kapten.Arm.Nasori pihaknya meminta kepada pihak perusahaan agar segera melakukan perbaikan kembali saluran irigasi tersebut mengingat ratusan hektar sawah didesa Sipayung pasokan airnya tergantung dari saluran DI tersebut
“Memang seharusnya perusahaan tersebut segera memperbaiki kembali saluran irigasi tersebut jangan sampai para petani menjadi korban, sehingga mereka tidak bisa bercocok tanam,” katanya.
Meski demikian, kata Nasori, pihaknya meminta kepada seluruh para petani yang datang ke kantor pengembang tersebut untuk tertib dan menjaga kondusifitas. (pik/yaris)