Kadin Minta Gratiskan Listrik Semua Pelanggan PLN, Tidak Tebang Pilih, Seluruh Elemen Terkena Imbas Pandemi Corona

Kadin Minta Gratiskan Listrik Semua Pelanggan PLN, Tidak Tebang Pilih, Seluruh Elemen Terkena Imbas Pandemi Corona

 

JUARAMEDIA.COM JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah menggratiskan listrik untuk semua pelanggan PLN. Saat ini pemerintah telah memberikan listrik gratis selama tiga bulan untuk golongan 450 VA dan 900 VA saja.

Dunia usaha meminta pemerintah tidak tebang pilih memberikan insentif kepada masyarakat karena seluruh elemen terkena imbas dari pandemi corona. Saran pengusaha, jika perekonomian ingin bergairah, pemerintah harus pake gaya corona juga yang tidak pandang bulu menginfeksi si korban.

Jika ekonomi mau membaik di tengah badai corona, pemerintah harus pakai gaya virus corona itu sendiri, yang tidak tebang pilih. Dari yang miskin sampai yang kaya. Nggak, pandang jabatan. Nggak pilih kasih,” tutur Deputi Kadin Indonesia Nofel Saleh Hilabi dalam keterangan tertulisnya dikutip dari okezone.com, Jumat (3/4/2020).

Nofel mencontohkan pembagian token listrik gratis bagi pelanggan prabayar golongan 450 Volt Ampere (VA) dan golongan subisidi 900 VA. Padahal dengan pandemi ini, seluruh golongan pelanggan listrik kena imbasnya. Sehingga perlu juga digratiskan.

Dia menjelaskan, dengan kondisi seperti ini yang paling terdampak adalah pelaku usaha menengah ke atas. Di tengah kelesuan ekonomi, pemerintah meminta para pekerja kerja dari rumah (work from home). Gaji pun mengalir. Sementara, pemasukan untuk perusahaan minim.

“Jika kita dipaksa bayar listrik ataupun abodemen, begitu juga di rumah kita harus bayar listrik lagi. Sedangkan pemasukan nggak cukup. Seharusnya listrik digratiskan, karena ini salah satu kebutuhan dasar masyarakat luas tanpa tebang pilih, antara si miskin dan si kaya. Seperti corona yang tidak tebang pilih. Jadi pemerintah harus hadir di sini untuk takyatnya,” saran Nofel.

Bukan cuma listrik. Nofel menyebut gas juga perlu digratiskan bagi masyarakat. Begitu juga dengan gas industri. Sehingga masyarakat bisa anteng di rumah, sementara industri bisa mengolah produk agar jauh lebih kompetitif, dan masyarakat bisa membeli dengan harga murah.

“Bayangin kalau listrik dan gas masih tetap bayar. Sementara masyarakat nggak ada pemasukan. Pasti mereka akan keluar cari nafkah buat keluarganya. Sementara imbauan pemerintah kan tetap di rumah,” ulas Nofel. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *