Pasutri Tuna Rungu Menetap di Kandang Ayam

Pasangan Suami Istri (Pasutri) Eli dan Yuli saat berada di hunian sementara di satu atap dengan kandang ayam

 

JUARAMEDIA.COM LEBAK – Jelang satu pekan pasangan suami istri (Pasutri) Eli dan Yuli warga asal Kampung Sindangsono, Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung tinggal satu atap di kandang ayam milik keluarga terdekatnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pasutri yang memiliki keterbatasan fisik, seperti tuna rungu dan tuna wicara ini difasilitasi tempat tinggal sementara oleh pamannya. Sebab, fisik bangunan rumah mereka saat ini kondisinya sudah diratakan dengan tanah.

“Beberapa hari lalu bangunan kediaman pasutri Eli dan Yuli kita bongkar. Mengingat, kondisinya sudah terlihat tidak layak dihuni,” kata Komar Paman pasangan tuna wicara ini saat ditemui di kediamannya, Selasa (2/6/2020).

Dijelaskan Komar, pihaknya tidak merasa keberatan disaat mereka (pasutri-red) menempati sebagian kandang ayamnya untuk dijadikan tempat tinggal sementara. Tapi, jika dari hati nurani sangat berat. Sebab, melihatnya tidak tega.

“Material bangunan rumah Eli kondisi tiang penyangga gentengnya sudah pada rapuh. Terlebih, jika turun hujan beberapa ruangan dipenuhi genangan air karena bocor,” ungkapnya.

Menurut Komar, selain bocor rumah yang dihuni sebanyak 4 jiwa ini mulai dari, Eli dan Yuli serta kedua anaknya. Sudah mengalami roboh di bagian atap tepatnya di ruangan pertengahan setelah hujan deras. Sehingga, ia bersama tetangganya mengambil langkah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dari pada roboh sekaligus dan mengancam keselamatan penghuni. Maka kita evakuasi bangunan yang rentan ambruk ini,” ujarnya.

Kemudian Komar menambahkan, hunian sementara untuk Eli dan keluarga kecilnya, masih satu rumpun dengan kandang ayam yang disekat dengan luas panjang dan lebar 2 meter.

“Mengenai lantainya masih beralaskan tanah,” tambahnya.

Sementara Yuli istri Eli menoleh kepada pandangan suaminya saat disinggung soal harus kemana membersihkan fisik dan pakaian kotornya.

“Untuk mandi dan mencuci piring serta pakaian kotor, kami menumpang didapurnya pak Komar (Paman- red). Terkecuali, memasak,” kata Komar menyerukan bahasa fisik Yuli.

Menurut wanita kelahiran 1991 yang diwakilkan oleh Komar ini, bangunan rumahnya memang sudah lapuk termakan usia. Sehingga, jika tidak segera direnovasi. Khawatir akan menimpa kedua anaknya yang masih pada usia dini.

“Saya memiliki dua putri. Yang satu namanya Marina dan ia berstatus pelajar, yakni kelas 2 SD sedangkan Marini masih berusia 3 tahun,” ujar Yuli.

Mengenai pekerjaan suami kata Yuli, kesehariannya berjualan Ice Creem (es krim-red) yang biasa dijual satu bijinya seharga Rp. 2000. Kemudian, aktivitas lainnya membantu meringankan pekerjaan rumah tangga.

“Saya berharap ada donatur yang bisa membantu merenovasi rumah kami,” kata Yuli sambil mengeluarkan air mata dengan raut wajah sedihnya.

Kondisi rumah Eli dan Yuli saat dievakuasi warga setempat, Selasa (2/5/2020).

Ibu yang memiliki dua anak ini melalui juru bicaranya mengaku hanya bisa pasrah dan berdoa agar kedepannya ada donasi yang mau memberikan keringanan dalam merenovasi rumahnya.

Di hubungi melalui sambungan seluler, Kepala Desa Sindangsari Yudi mengaku jika pihaknya sudah mengetahui kondisi bangunan milik pasutri tuna rungu ini di evakuasi warga setempat.

“Mengenai informasi robohnya rumah mereka akibat angin puting beliung itu tidak benar. Karena saya pribadi ikut membantu saat mengevakuasi kediaman pak Eli,” kata Yudi.

Dijelaskan Yudi, kebetulan pihaknya hari ini, (2 Juni 2020 – red) akan ke Dinas Sosial Kabupaten Lebak dan akan membawa berkas pasutri tersebut untuk diajukan sebagai penerima bantuan.

“Kita akan upayakan bantuan rehab keluarga Pak Eli memperolehnya. Terlepas direalisasi atau tidaknya, sudah bukan ranah kami. Tergantung verifikasi orang dinas yang memutuskannya,” tegasnya.

Sementara Camat Warunggunung, Dedi Supardi mengaku akan segera menindaklanjutinya.

“Terimakasih atas informasinya, bantu saya untuk berkoordinasi dulu dengan kepala desanya,” singkat Dedi melalui sambungan aplikasi whatsappnya. (ding/bin).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *