Pengamat Politik, Harits Hijrah
LEBAK, JUARAMEDIA.COM – Kebijakan Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin dalam masa 1 tahun berhasil dalam ketahanan pangan, sehingga bangsa Indonesia saat dilanda pandemi COVID-19 terpenuhi kebutuhan bahan pokok dengan mengoptimalkan Pemanfaatan sumber daya alam
Demikian dikatakan Harits Hijrah Wicaksana Pengamat politik, di Lebak, Selasa (28/10/2020).
“Persedian ketahanan pangan di Indonesia di tengah pandemi Corona relatif baik dari hasil usaha agrokultur pertanian, perkebunan dan perikanan,” kata Harits, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten,
Selama ini juga harga bahan pokok di pasaran relatif stabil dan tidak terjadi gejolak, seperti beras, minyak goreng, terigu dan lainnya.
Bahkan, persedian pangan dari hasil pertanian surplus cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,4 juta ton berdasarkan data Perum Bulog.
Saat ini juga usaha sektor agrokultur mampu ekspor ke luar negeri untuk beberapa komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan.
Meski perkembangan ekonomi Indonesia pada Kuartal III mengalami tumbuh minus 2 juga hal yang sama terjadi di beberapa negara di dunia akibat pandemi COVID-19.
Pemerintahan Jokowi-MA’ruf merealisasikan pembangunan infrastuktur secara masif dan awalnya banyak daerah-daerah yang belum terjangkau transportasi, namun kini sudah terakses lalu lintas.
Begitu juga pembangunan jalan tol diberbagai daerah dipastikan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kami menilai pembangunan infrastuktur itu cukup signifikan, karena di daerah sudah terakses sarana jalan provinsi, nasional hingga jalan tol dengan kondisi baik,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah Jokowi-Ma’ruf memfokuskan nilai pembangunan investasi sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing.
Selama ini awal orientasi pada lapangan pekerjaan, sehingga tidak salah lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi mereka berorientasi lapangan pekerjaan.
Sedangkan, kata dia, lapangan pekerjaan relatif terbatas dan akan menambah jumlah pengangguran usia produktif.
Dengan demikian, pemerintah memberikan pengetahuan SDM untuk kelompok-kelompok masyarakat dan mahasiswa agar memiliki jiwa kewirausahaan.
Disamping itu juga memberikan kartu pra kerja bagi masyarakat yang mencari lapangan pekerjaan untuk menerima pelatihan.
Belum lama ini, kata dia, peserta kartu pra kerja mendapat pelatihan sofware untuk mengisi jabatan bidang staf administrasi perusahaan.
Pelatihan sofware itu, kata dia, cukup baik untuk menyediakan tenaga terampil untuk bekerja di bidang staf administrasi
Karena itu, Jokowi-Ma’ruf terus meningkatkan SDM melalui perubahan kurikulum dan pendidikan juga ditambah era digitalisasi sehingga ke depan bisa mengatasi bonus demografi 2030.
Pembangunan SDM menjadikan perhatian Presiden Jokowi-Ma’ruf agar manusia ke depan literasinya bertambah juga pemahaman berpikir bertambah dan dapat menghindari hoaks.
“Kami yakin Indonesia bisa lebih maju jika pembangunan SDM itu direalisasikan dan mampu mengatasi pandemi COVID-19,” katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, kebijakan pemerintah Jokowi-Ma’ruf dapat mengatasi gejolak sosial ditengah pandemi COVID-19 dengan mengoptimalkan penyaluran bantuan akibat adanya pembatasan ekonomi.
Pemerintah menyalurkan bantuan subsidi merupakan kebijakan yang disebut “distribusi polusi” untuk menstabilkan keadaan.
Dimana masyarakat yang terdampak Corona mendapat bantuan baik dilakukan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dengan menerima program sembako, subsidi listrik, pemberian bantuan modal dari presiden.
Selain itu juga menerima bantuan sosial tunai, bantuan langsung tunai, pemberian subsidi gaji bagi pendapatan di bawah Rp5 juta dan lain-lainya.
“Kami melihat program stimulus itu patut diapresiasi karena bisa mendorong pemenuhan pangan, keamanan, kedamaian daerah juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” ujarnya.(arya/bud/JM)