Pelaksanaan Perkerasan Jalan JUT Desa Karyajaya Diduga Bermasalah . Ketua MPO PP Lebak : Kami Akan Kordinasi dan Lapor Ke Kejaksaan

Caption : Diduga program bangsapraswakarya jalan usaha tani ( JUT ) Desa Karyajaya,Kecamatan Cimarga bermasalah

JUARAMEDIA,LEBAK -Pelaksanaan Perkerasan Jalan Program Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Bangsapraswakarya Jalan Usaha Tani (JUT) Desa Karyajaya,Kecamatan Cimarga , Kabupaten Lebak,Banten Diduga bermasalah. Pasalnya , pelaksanaan Perkerasan jalan yang menghubungkan kampung Padaringan -Angsana sepanjang 1,2 km itu dengan anggaran sebesar Rp 151 juta dari ADD TA 2022 itu , terkesan asal jadi dan tak mengacu kepada spek yang telah ditentukan. Selain itu ,dalam papan proyek tidak disebutkan batas waktu 90 hari kerjanya .

” Kalau melihat dilapangan ,pengerjaanya juga terkesan asal asalan ,perataan amparan atas tidak dipadatkan . Indikasi kecurangan lain yakni dalam papan proyek tidak dicantumkan batas waktu lamanya kalender 90 hari kerja dari bulan apa sampai bulan apa ?” Ujar Welly Suntara ketua MPO Pemuda Pancasila Kabupaten Lebak di Rangkasbitung , Jumat (8/7/2022).

Untuk itu ,kata Welly pihaknya segera akan menindaklanjut hasil investasgasi dilapangan terkait temuannya tersebut .

” Kami akan rapat internal ,dan berkordinasi dengan APH Kejaksaan , tindaklanjut lainya membuat laporan terkait dengan temuan hasil investigasi kami ini ” Katanya .

Rusmani warga Kampung Padaringan Desa Karyajaya, Kecamatan Cimarga mengatakan , pihaknya hanya dilibatkan sebagai pelaksana lapangan saja,soal anggaran dan biaya lain lainnya tidak dilibatkan dan tidak tahu menahu .


” Sudah satu bulan sih tidak ada pekerjaan lagi,selain itu upahnya juga sangat minim,permeternya aja Rp 18 ribu permeter,awalnya kami pekerja 12 orang sekarang hanya 7 orang banyak yang mundur karena upahnya kecil,” katanya .

Sementara itu Kepala Desa Karyajaya Ahmad Jaeni melalui voice note membantah pengerjaan jalan tersebut terkesan asal jadi . Sebab progresnya juga belum selesai seratus persen .

” Itukan baru empat puluh persen , setelah lebaran (idul adha ) kita lanjutin lagi ” Kilah Jaeni .

Jaeni juga menjelaskan, pekerjaan jalan tersebut belum pada tahap pemadatan .Selain itu,pekerjanya juga memberdayakan masyarakat setempat yang ada di dua kampung jalan penghubung tersebut.

” Setelah lebaran nanti kita padatkan pake alat berat (stum) ” Katanya . (ade)

,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *